katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Penelitian dalam Skripsi IPA


BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.  Kajian Teori
1.    Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu komponen yang berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran. Model Pembelajaran adalah suatu rancangan pembelajaran yang berisi langkah-langkah pembelajaran yang sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Joyce dan Well (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pengembangan, 2006, hlm.198) berpendapat bahwa ‘model pembelajran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.’ Sedangkan menurut Arends (Trianto,2012, hlm.51) ‘model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.’

Adapun empat karakteristik dasar model pembelajaran menurut Mulyana (2004, hlm.75) yaitu “sintaks, sistem sosial, prinsip-prinsip dan sistem pendukung.” Sintaks merupakan suatu urutan langkah-langkah  yang menjelaskan cara melaksanakan suatu model pembelajaran yang ditunjukan dengan berbagai rangkaian aktivitas (fase) yang harus dilakuukan siswa dalam proses pembelajaran. Sistem sosial  merupakan suatu sistem yang menjelaskan peranan antara guru dan siswa saat berinteraksi dalam proses pembelajaran yaitu guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa sebagai subjek pembelajar. Prinsip-prinsip reaksi merupakan penjelasan respon atau tindakan yang harus dilakukan guru terhadap aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan sistem pendukung  merupakan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi model diluar manusia seperti fasilitas sarana dan prasana yang memadai untuk melakukan proses pembelajaran.
Model pembelajaran juga tidak bersifat kaku artinya seorang guru boleh memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dengan mempertimbangkan materi ajar, karekteristik siswa dan kondisi lingkungan belajar di sekolah. Pengembangan model pembelajaran dapat dilakukan secara bertahap dengan merancang proses pembelajaran secara sistematis sesuai langkah-langkah suatu model pembelajaran  dengan memodifikasi kegiatan pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Salah  satu model pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang memenuhi karakteristik berdasarkan pendekatan kontruktivisme yaitu siswa membangun sendiri pengetahuan. Menurut Putra (2012,hlm.85) mengungkapkan Kata ‘Inkuiri berasal dari bahasa inggris, yaitu to inquire yang berarti penyelidikan.  Dalam Mulyana (2004, hlm. 85) “Model pembelajaran inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richad Suchman yang memandang hakikat belajar sebagai latihan berpikir melalui melalui pertanyaan-pertanyaan.”
Inti gagasan Suchman (Mulyana, 2004, hlm.85) adalah (1) siswa akan bertanya bila mereka dihadapkan pada masalah yang membingungkan, kurang jelas atau kejadian aneh, (2) siswa memiliki kemampuan untuk menganalisis strategi berpikir mereka, (3) strategi berpikir dapat diajarkan dan ditambahkan kepada siswa, dan (4) inkuiri dapat lebih bermakna dan efektif apabila dilakukan dalam konteks kelompok.

Menurut W. Gulo (Putra ,2012, hlm.86) ‘Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.’ Sedangkan menurut National Science Education Standards,(Putra,2012, hlm.85)  mendefinisikan bahwa
Inkuiri sebagai aktivitas beraneka ragam yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, memeriksa buku-buku atau sumber informasi lain untuk melihat apa yang telah diketahui; merencanakan investigasi; memeriksa kembali apa yang telah diketahui menurut bukti eksperimen; menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, penjelasan dan prediksi, serta mengkomunikasikan hasil.

Dengan demikian, dari beberapa pengertian inkuiri tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses yang berpusat pada siswa bertujuan untuk menemukan sendiri konsep pembelajaran melalui eksperimen atau observasi dalam rangka memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah.
Dasar penggunaan model pembelajaran inkuiri menurut Mulyana (2004,hlm.85) menyatakan bahwa “model pembelajaran inkuiri dipandang sebagai model yang diasumsikan cukup akomodatif bagi penyelenggaraan pembelajaran sains di sekolah dasar sekarang ini.” Model pembelajaran inkuiri ini dipandang dapat menjembatani dan meminimalisir proses pembelajaran yang verbalistik menjadi pembelajaran yang aktif melibatkan siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan dibawah bimbingan seorang guru.
Dengan demikian, melalui dasar penggunaan model pembelajran inkuiri di SD diharapkan siswa mampu terlibat langsung dalam menemukan sendiri tentang konsep yang telah dipelajari sehingga siswa lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama dalam diri siswa sehingga bermanfaat bagi kehidupannya di masa yang akan datang. Selain itu, menurut Putra (2012, hlm.89) model pembelajaran inkuiri  mendukung beberapa karakteristik siswa, yaitu :
1) Secara insting siswa selalu ingin tahu; 2) Dalam percakapan, siswa selalu ingin berbicara dan mengkomunikasikan idenya; 3) Dalam membangun (kontruksi) pengetahuan, siswa selalu ingin membuat sesuatu; 4) Siswa selalu mengekspresikan diri;  5) Perkembangan intelektual siswa SD berada pada jenjang operasional konkret; 6) Perkembangan sosial siswa SD berada pada fase bermain.

Achmad A Hinduan (Mulyana, 2004, hlm.87) ‘memperkenalkan empat jenis pendekatan model inkuiri yaitu model inkuiri pendekatan rasional, inkuiri terbimbing, inkuiri penemuan murni dan inkuiri pendekatan eksperimental.’ Dalam penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang bertujuan untuk membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan suatu konsep pembelajaran.
Menurut Putra (2012, hlm.96) “Inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan dengan suatu diskusi.” Sedangkan menurut Wina Sanjaya (Roimi,2013, hlm.8) ‘Inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui bimbingan guru.’ Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk menemukan sendiri konsep pembelajaran.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing bertujuan untuk  meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif untuk menemukan sendiri konsep pembelajaran dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan, mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru dalam memperoleh pelajaran, memberikan motivasi belajar kepada siswa dan mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Asep, dkk ( 2007, hlm. 108 ) yaitu :
a.       Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Maksudnya model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki tujuan untuk  mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara menyeluruh bukan hanya dari penguasaan siswa terhadap materi pelajaran (hasil belajar) tetapi berorientasi pada proses belajar yang menekankan aktivitas siswa dalam mencari dan menemukan konsep pembelajaran.
b.      Prinsip Interaksi

Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing ini menitikberatkan pada prinsip interaksi yang multi arah dalam proses pembelajaran yaitu interaksi antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa. Pembelajaran sebagai proses interaksi menempatkan guru sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan pembelajaran.
c.       Prinsip Bertanya

Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing peran guru adalah memberikan sejumlah pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga diperlukan kemampuan untuk bertanya. Sedangkan siswa melakukan proses berpikir dengan kemampuan menjawab setiap pertanyaan.
d.      Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya kegiatan untuk menghafal atau mengingat sejumlah materi pelajaran, tetapi proses yang terpenting adalah berpikir yaitu mengembangkan dan memanfaatkan potensi otak secara optimal.
e.       Prinsip Keterbukaan

Dalam memberikan pembelajaran yang bermakna harus dilakukan secara terbuka dan demokratis dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan penemuan.

Untuk melanjutkan Skripsi Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag : Skripsi IPA
0 Komentar untuk "Contoh Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Penelitian dalam Skripsi IPA"

Back To Top