katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Fungsi Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Menurut Dra. Seriwati Bukit, M.Psi (2012:4)


2.        Pendidikan Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti untuk memberi tanda (to mark) dalam memahat. Seseorang yang berkarakter berarti memiliki perilaku yang konsisten dan tidak mungkin hilang (Samani, 2011:12). Singkatnya, seseorang yang berkarakter memiliki brand dirinya dan tanda yang tidak mungkin berubah baik oleh waktu ataupun lingkungan. Karakter terdiri dari perilaku yang baik dan buruk yang berdampak pada intelektual, personal, dan perkembangan sosial. Pendidikan karakter juga dapat disampaikan melalui beragam cara baik sekolah, keluarga, partisipasi keagamaan, aktivitas kelompok, ataupun nilai lain.
Pendidikan karakter sering diartikan sebagai memahami, mencintai, melakukan hal baik (knowing the good, loving the good, and doing the good). Memahami hal baik berarti mengembangkan kesadaran untuk berkarakter baik dan alasan mengapa penting untuk dilakukan. Mencintai kebaikan adalah melihat nilai ataupun kebermanfaatan di dalam memiliki karakter yang baik. Menurut Hall (Samani, 2011:41) melakukan hal baik adalah melakukan karakter baik dengan sederhana dalam keseharian.
Adapun fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa menurut Dra. Seriwati Bukit, M.Psi (2012:4) adalah:
a.         Pengembangan, pengembangan potensi siswa untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi siswa yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
b.        Perbaikan, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi siswa yang lebih bermartabat; dan
c.         Penyaring, untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Sedangkan tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:
a.         Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
b.        Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
c.         Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa;
d.        Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
e.         Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan
Kemendikbud merumuskan 18 nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran. Berikut ini uraian 18 nilai tersebut seperti yang dikutip dari Sahlan dan Prastyo (2012:39).
1)        Religius, Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
2)        Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3)        Toleransi, Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4)        Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5)        Kerja Keras, Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6)        Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7)        Mandiri, Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8)        Demokratis, Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9)        Rasa Ingin Tahu, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di-dengar.
10)    Semangat Kebangsaan, Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang me-nempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan ke-lompoknya.
11)    Cinta Tanah Air, Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12)    Menghargai Prestasi, Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13)    Bersahabat/Komuniktif, Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14)    Cinta Damai, Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15)    Gemar Membaca, Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16)    Peduli Lingkungan, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17)    Peduli Sosial, Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18)    Tanggung jawab, Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, KEMENDIKBUD mengidentifikasi pula 49 kualitas karakter yang dikembangkan dari Character First dan disepakati sebagai karakter minimal yang akan dikembangkan dalam pembelajaran di Indonesia. Adapun 49 karakter tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
49 Karakter Minimal yang Dapat Dikembangkan Dalam Pembelajaran

Kualitas Karakter
(a)
(b)
(c)
(d)
Alertness (kewaspadaan)
Attentiveness (perhatian)
Availability (kesediaan)
Benevolence (kebajikan)
Boldness (keberanian)
Cautiousness (kehatihatian)
Compassion (kepedulian)
Contentment (kesiapan hati)
Creativity (kreativitas)

Diligence (kerajinan)
Discernment (kecerdasan)
Discretion (kebijaksanaan)
Endurance (ketabahan)
Enthusiasm (antusias)
Faith (keyakinan)
Flexibility (kelenturan)
Forgiveness (pemberi maaf)
Decisiveness (bersifat yakin)
Generosity (dermawan)
Humility (rendah hati)
Initiative (inisiatif)
Joyfulness (riang)
Justice (adil)
Loyalty (setia)
Meekness (lembut hati)
Obedience (patuh)
Orderliness (kerapian)
Patience (kesabaran)
Persuasiveness (kepercayaan)
Responsibility (tanggung jawab)
Determination (berketetapan hati)
Security (pelindung)
Self-control (control diri
Sensitivity (kepekaan)
Sincerity (ketulusan hati)
Thoroughness (ketelitian)
Thriftiness (sikap berhemat)
Tolerance (toleran)
Thruthfulness (kejujuran)
Honor (menghormati orang lain)
Tabel 2.1
49 Karakter Minimal yang Dapat Dikembangkan Dalam Pembelajaran
(Lanjutan)
 (a)
(b)
(c)
(d)
Deference (rasa hormat)
Dependability (dapat diandalkan)
Gentleness (lemah lembut)
Gratefulness (pandai berterima kasih)
Punctuality (tepat waktu)
Resourcefulness (cerdik)

Virtue (sifat bajik)
Wisdom (kearifan)
Hospitality (ramah tamah)

0 Komentar untuk "Fungsi Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Menurut Dra. Seriwati Bukit, M.Psi (2012:4) "

Back To Top