katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan dalam Skripsi IPA

G.      Teknik Pengumpulan Data  
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan model 4-D yaitu pada tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran sesuai jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian.
1.        Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan
Pada tahap pendefinisian teknik pengumpulan data yang dibutuhkan adalah angket/ kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi karena data bersifat kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum tentang pelaksanaan model pembelajaran yang digunakan di Sekolah Dasar.
Pertama, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah angket/kuisioner. Menurut Sugiyono (2009, hlm.199) “kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respon untuk dijawabnya.” Bentuk pertanyaan dalam kuisioner/ angket terdiri dari pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pada tahap pendefinisian peneliti menggunakan kuisioner/angket untuk mengetahui model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru SD kelas IV. Sedangkan pada tahap perancangan peneliti menggunkan kuisioner/angket untuk menilai rancangan awal model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan sumber data validasi ahli yaitu dosen dan guru SD. Peneliti memandang teknik pengumpulan data dengan kuisioner cukup efisien karena bisa mengetahui secara langsung apa yang diharapkan oleh responden. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner ini adalah pertanyaan tertutup yaitu responden memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia disertai dengan alasannya sehingga membantu responden lebih cepat menjawab.
Kedua, teknik pengumpulan data adalah observasi. Menurut Hadi dalam Sugiyono (2009, hlm.203) mengemukan bahwa, ‘observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.’ Sedangkan menurut  Arikunto (2006, hlm.133) “Observasi atau yang disebut  pula dengan pengamatan, meliputi kegitan pemusatan perhatian  terhadap sesuatu  objek dengan menggunakan seluruh alat indra.” Observasi terbagi dua yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung tetapi hanya sebagai pengamat independen. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang diisi oleh peneliti untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah studi dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009, hlm.329) “Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.” Studi dokumentasi terdiri dari bentuk gambar, tulisan atau karya-karya monumental dari seseorang. Dengan melakukan studi dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan dapat mendukung dan melengkapi data penelitian sehingga hasil penelitian yang telah dilakukan dapat lebih dipercaya dan lebih akurat. Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kelengkapan perangkat pembelajaran yang digunakan di kelas IV Sekolah Dasar.

2.                  Tahap Pengembangan
Teknik pengumpulan data yang diambil pada tahap pengembangan adalah observasi, teknik tes dan bukan tes (non test). Untuk  observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan langkah pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Untuk teknik tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan dengan cara pretest dan posttest dengan soal pilihan ganda (PG). Untuk teknik bukan tes dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan angket skala likert dalam bentuk check list.


3.                  Tahap Penyebaran
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada tahap ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket/kuisioner tanggapan guru terhadap RPP berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diberikan kepada guru atau wali kelas IV untuk mengetahui efektivitas penggunaan model dalam kegiatan pembelajaran yang  disebarluaskan pada SD yang masih berada di gugus Anggrek UPTD kecamatan Rajapolah yaitu SDN Manggungjaya 3 dan SDN Manggungjaya 5.
Tag : Skripsi IPA
0 Komentar untuk "Contoh Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan dalam Skripsi IPA"

Back To Top