katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Penguasaan Lebih Dari Satu Bahasa Telah Menjadi Aspek Yang Sangat Penting Dengan Berkembangnya Jaman (Latar Belakang)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Penguasaan lebih dari satu bahasa telah menjadi aspek yang sangat penting dengan berkembangnya jaman. Sebagai bangsa yang akan memasuki era globalisasi dan Free Trade Era maka tuntutan untuk menguasai bahasa asing semakin tinggi. Bahasa Inggris sebagai bahasa dunia telah menjadi bahasa yang wajib untuk dikuasai setiap orang agar dapat mengikuti perkembangan jaman tersebut. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia bisnis tetapi juga dalam dunia pendidikan.
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing atau bahasa kedua bagi siswa. Namun pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) bukan barang baru di Indonesia. “Saat ini banyak SD, baik di perkotaan maupun di pedesaan, telah berani mengenalkan bahasa Inggris, khususnya kepada siswa kelas IV – VI” (Tuswadi Koesnadi, 2008). Pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajaran bahasa Inggris di SD sudah diperkenalkan sejak adanya ketentuan muatan lokal Mata Pelajaran bahasa Inggris boleh dikenalkan di SD. Alasan yang melatarbelakangi pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan di SD diantaranya adalah bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting dalam dunia Internasional khususnya di era globalisasi sekarang ini. Dengan menguasai bahasa Inggris maka siswa akan mudah mengakses dunia informasi dan teknologi, dan bisa memberikan kesempatan yang lebih terbuka untuk mengembangkan diri guna memperoleh kesempatan yang lebih baik menghadapi persaingan lapangan kerja dan karir dimasa yang akan datang.
“Potensi pengajaran bahasa Inggris di SD untuk menunjang kesuksesan siswa dalam  mempelajari bahasa Internasional ini di sekolah lanjutan sangatlah besar” (Tuswadi Koesnadi, 2008). Walaupun pengajaran bahasa Inggris memiliki manfaat yang besar untuk masa depan siswa dan telah lama dilaksanakan di SD, namun pada kenyataannya siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Dan masih terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD.
Terdapat empat keterampilan pembelajaran bahasa Inggris yang harus dikuasai siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Similarly there is no division in young children’s minds between oral and written communication in english – to them, listening, speaking, reading, and writing are interrelated aspects of the same activity” (Opal Dunn, 1984: 68). Dalam pikiran anak-anak, tidak ada sekat antara berbicara dengan menulis. Semua aspek bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, merupakan aspek-aspek yang saling berhubungan dalam sebuah aktivitas. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di SD harus mencakup keempat aspek keterampilan tersebut. Pembelajaran bahasa Inggris diajarkan secara terpadu, tidak hanya satu atau aspek bahasa saja melainkan seluruh aspek bahasa harus dikembangkan. Apabila siswa mengalami kesulitan pada salah satu aspek bahasa saja maka akan menghambat pembelajaran bahasa Inggris ini.
Penulis telah melakukan studi pendahuluan ke dua tempat SD di Kota Tasikmalaya. Penulis melakukan wawancara kepada guru bahasa Inggris di kedua SD tersebut. Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris di SD masih dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting karena masih merupakan pelajaran mulok. Persepsi ini datang baik dari siswa maupun dari guru kelas lainnya serta dari pihak sekolah. Sehingga berpengaruh kepada sarana dan prasarana pembelajaran serta minat siswa dalam belajar bahasa Inggris. Disamping itu, waktu yang terbatas untuk pelajaran mulok ini, yaitu hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu atau 2 x 35 menit.
Adanya keterbatasan waktu jam pelajaran di sekolah, yaitu dua jam pelajaran dalam satu minggu, menyebabkan siswa tidak memiliki banyak waktu untuk mengasah keterampilan berbahasa Inggris di sekolah. Setelah berada di keluarga pun, bahasa Inggris ini tidak dapat dipraktekan sebab pada umumnya di keluarga tidak menggunakan bahasa Inggris, padahal waktu terbanyak siswa adalah ketika siswa berada di lingkungan keluarga.
            Siswa enggan untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan oleh rasa malu siswa dan rasa apatis siswa. Untuk menarik minat siswa, guru pun sering menggunakan game dalam pembelajaran. Disamping itu, minat siswa sebenarnya dapat dibangkitkan dengan hal-hal yang dekat dengan mereka diantaranya melalui Internet, Playstation, film-film, dan lagu-lagu barat. Ini merupakan potensi yang besar untuk memperkaya kosakata siswa, sehingga guru selanjutnya dapat mengarahkan siswa untuk menggunakan kosakata dalam keterampilan berbahasa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas, maka penulis ingin meneliti sejauhmana kesulitan belajar bahasa Inggris yang dihadapi siswa dalam keterampilan berbicara. Pada hasil observasi di atas, siswa mengalami kesulitan dalam aspek berbicara. Siswa masih malu untuk berbicara bahasa Inggris. Selain itu, keterbatasan waktu untuk melatih berbicara dalam bahasa Inggris menjadi sebuah faktor penyebab kesulitan siswa dalam berbicara. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kesulitan siswa dalam belajar bahasa Inggris dan faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut.
0 Komentar untuk "Penguasaan Lebih Dari Satu Bahasa Telah Menjadi Aspek Yang Sangat Penting Dengan Berkembangnya Jaman (Latar Belakang)"

Back To Top