katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Laporan Observasi Bimbingan Konseling Siswa Kelas 1 SDN Cariwuh Tasikmalaya


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Identitas Sekolah
Berikut adalah identitas sekolah tempat observer melakukan observasi :
Sekolah                            : SD Negeri Cariwuh
Kecamatan                       : Padakembang
Kabupaten                       : Tasikmalaya
Provinsi                            : Jawa Barat
B.     Identitas Siswa  
1.      Nama                         : Nisa Fadilah
2.      TTL                            : Tasikmalaya, 28 Januari 2007
3.      Jenis Kelamin            : Perempuan
4.      Alamat                       : Sukasari, Galunggung, Tasikmalaya
5.      Status keluarga          : Anak kandung
6.      Anak ke                     : 3 dari 4 bersaudara
7.      Bahasa                       : Sunda
8.      Agama                       : Islam
C.    Identitas Orang Tua
1.      Ayah
a.    Nama                    : Ade Yuyun
b.    Usia                      : 35 Tahun
c.    Alamat                 : Sukasari, Galunggung, Tasikmalaya
d.   Pendidikan           : SD
e.    Pekerjaan              : Buruh
f.     Bahasa                  : Sunda
g.    Agama                  : Islam
2.      Ibu
a.    Nama                    : Siti Aminah
b.    Usia                      : 30 Tahun
c.    Alamat                 : Sukasari , Galunggung, Tasikmalaya
d.   Pendidikan           : SD
e.    Pekerjaan              : Pengrajin mute
f.     Bahasa                  : Sunda
g.    Agama                  : Islam

BAB II
ISI
A.    Identifikasi Masalah
Pada tanggal 19 April 2014, observer melakukan observasi ke SD Negeri Cariwuh. Pertama , observer bertanya kepada wali kelas 1 mengenai anak bermasalah dalam belajar di kelasnya. Menanggapi pertanyaan dari observer, beliau menyatakan ada beberapa siswa yang bermasalah dikelasnya, seperti belum bisa membaca, belum bisa menulis, dan ada juga anak yang suka mengganggu teman sebayanya. Beliau menyebutkan semua anak yang memiliki masalah dalam belajar, salah satunya adalah Nisa Fadilah. Menurut beliau, masalah yang di hadapi Nisa adalah belum bisa membaca. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah tersebut, observer melakukan identifikasi , proses identifikasi dilakukan dengan cara :
1.      Mewawancarai guru wali kelasnya,
Berikut ini adalah hasil wawancara observer dengan wali kelas SD Negeri Cariwuh :
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Menurut ibu, hal apa yang menyebabkan Nisa Fadilah memiliki kesulitan belajar dalam membaca?
Menurut ibu mungkin orangtuanya tidak begitu peduli dengan perkembangan belajar anaknya, mungkin saja orangtuanya tidak pernah menyuruh anaknya untuk belajar. Selain itu, mungkin minat siswa dalam belajarnya kurang, sehingga dia malas untuk belajar.
2.
Apakah Nisa suka memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh ibu?
Kadang-kadang, karena duduknya biasanya dibangku paling belakang.
3.
Apakah Nisa berkonsentrasi dalam belajar saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?
Kadang-kadang, biasanya sekali-kali Nisa suka melirik kanan kiri atau kanan ketika ibu maupun guru yang lain sedang mengajar.
4.
Apakah Nisa sudah bisa menulis dan membaca huruf?
Kalau huruf sudah tahu semuanya dari  A sampai Z, tetapi Nisa belum bisa merangkaikan huruf menjadi sebuah kata.
5.
Apakah ada usaha dari Nisa untuk meminta diajarkan membaca kepada teman-temannya?
Yang ibu lihat selama ini, belum ada usaha seperti itu, mungkin karena malu atau mungkin juga karena malas.
6.
Usaha apa yang pernah ibu lakukan untuk mengatasi masalah ini?
Ibu sering membuat catatan dalam buku tulis anak, misalnya menuliskan “perlu bimbingan orangtua”, tetapi orangtua Nisa menanggapi negatif terhadap catatan-catatan tersebut, orangtuanya sering marah ketika melihat di buku anaknya banyak tulisan guru. 
7.
Apa pekerjaan orang tua Nisa?
Ayahnya seorang buruh bangunan, yang sering keluar kota untuk mencari nafkah, ayah Nisa jarang pulang ke rumah. Sedangkan ibunya sebagai pengrajin mute.
8.
Apakah itu mempengaruhi terhadap belajar Nisa?
Itu sangat mempengaruhi, mungkin orangtua Nisa tidak mengerti begitu pentingnya pendidikan, sehingga mereka kurang memperhatikan anaknya. Apalagi ayahnya jarang ada di rumah. Dengan keadaan seperti itu, anak tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2.      Mewawancarai Nisa Fadilah selaku anak yang mengalami kesulitan dalam membaca.
Berikut ini adalah hasil wawancara observer dengan anak yang mengalami kesulitan dalam membaca :
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah adik mengalami kesulitan dalam belajar ?
Iya.
2.
Masalah apa yang adik hadapi ?
Belum bisa membaca.
3.
Apakah adik sudah mengetahui semua huruf ?
Sudah.
4.
Adik belum bisa merangkai huruf menjadi kata ya?
Iya.
5.
Mengapa adik belum bisa merangkai huruf ?
Belum mengerti.
6.
Adik suka belajar tidak di rumah ? kalau iya, suka diajarkan sama siapa?
Suka, diajarkannya oleh ibu.
7.
Pada jam berapa adik belajar membaca di rumah? 
Jam 8 malam.
8.
Apakah rutin setiap malam belajar membacanya?
Tidak.
9.
Apakah ayah suka menyuruh adik untuk belajar?
Tidak.
10.
Kalau di sekolah adik suka duduk di bangku yang di depan atau di belakang?
Di paling belakang.
11.
Suka kelihatan tidak apa yang dituliskan ibu guru di papan tulis?
Kadang-kadang.
12.
Kegiatan setelah pulang sekolah adik apa?
Mengasuh adik.
3.      Mewawancarai teman-temannya.
 Selain mewawancarai wali kelas dan anak yang mengalami masalah, observer mewawancarai teman-teman dari anak yang memiliki masalah.
Berikut ini adalah hasil wawancara observer dengan teman-teman Nisa Fadilah :
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah Nisa adalah anak yang baik?
Iya.
2.
Apakah Nisa sudah bisa membaca?
Belum.
3.
Apakah Nisa suka mengerjakan tugas?
Kadang-kadang.
4.
Apakah Nisa suka mencontek ?
Suka.
5.
Apakah Nisa suka memperhatikan guru yang sedang mengajar?
Kadang-kadang.
6.
Apakah Nisa suka meminta bantuan kepada temannya untuk diajarkan membaca?
Tidak, Nisa tidak pernah meminta bantuan, tetapi kita suka sedikit mengajarkan apabila kita bisa.



4.      Mengamati perilaku anak baik di dalam proses belajar mengajar  maupun dalam kegiatan istirahat.
Selain dari mewawancarai orang-orang yang bersangkutan, cara yang dilakukan adalah mengamati perilaku anak pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan pada saat istirahat. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas, Nisa termasuk anak yang pendiam, dia berbicara seperlunya kepada teman-temannya. Sehingga teman sebangkunya suka berpindah tempat duduk ke teman yang berada di depan bangku mereka, mungkin itu disebabkan karena tidak nyaman duduk dengan Nisa. Selain itu Nisa tidak berkonsentrasi dalam belajar, matanya selalu melirik ke kiri dan ke kanan ketika guru sedang mengajar di depan kelas. Berdasarkan pengamatan saat istirahat, Nisa adalah anak yang suka melamun dan kurang berkomunikasi dengan teman sebayanya. 
5.      Menelusuri sejauh mana masalah yang dihadapi oleh anak tersebut.
Untuk mengetahui sejauh mana anak memiliki kesulitan dalam membaca, observer melakukan pengamatan dengan cara mengamati atau memperhatikan anak dalam mengerjakan tugas dari guru. Observer menanyakan kepada Nisa tentang tugas bahasa Sunda yang telah diberikan oleh guru. Hasilnya adalah seperti ini :
Observer          : Adik sudah selesai belum mengerjakan soalnya ?
Nisa                 : Belum.. (sambil mengelengkan kepala).
Observer          : Kenapa belum adik?
Nisa                 : Tidak bisa mengerjakannya.
Observer          : Soalnya apa dik?
Nisa                 : Tidak tahu. (sambil mengernyitkan kening).
( Setelah observer membaca soal dari buku bahasa Sunda tersebut, ternyata soalnya sebuah kata harus ditambahkan imbuhan –ny atau –ng. )
Observer          :  Begini ya dik, soalnya itu dari kata-kata yang ada                                         pada buku harus ditambahkan imbuhan –ny atau   
                                       -ng.
Nisa                 : Oh iya…
Observer          : Sekarang coba adik baca kata yang pertama !
Nisa                 : Tidak bisa.(secara tidak langsung anak menolak).
Observer          : Baca hurufnya saja dik kemudian coba gabungkan,
                                      Bisa tidak?
Nisa                 : Bisa, C-A-B-A-K…… dibaca COB…..
Observer          : Dibacanya bukan COB ya dik, tapi dibacanya
                          CABAK…
Nisa                 : Iya…
Observer          : Kata cabak kalau ditambahkan imbuhan –ny jadi
                          Apa dik?
Nisa                 : Tidak tahu (sambil menggelengkan kepala).
Observer          : Oh belum bisa ya dik…kata cabak kalau ditambah
                          imbuhan ny berubah menjadi nyabak… Adik harus
                          lebih rajin lagi  belajarnya ya….
Nisa                 : Iya….
B.     Analisis Data
Berdasarkan 5 cara yang telah dilakukan observer pada proses identifikasi, diperoleh data bahwa anak yang bernama Nisa Fadilah,  anak dari pasangan Ade Yuyun dan Siti Aminah ini mengalami kesulitan belajar dalam membaca. Nisa belum bisa merangkaikan huruf menjadi sebuah kata, dan belum mengerti cara menggunakan kluster (ny dan ng).
Nisa belum bisa membaca dan belum mengerti cara menggunakan kluster (ny dan ng). Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan bimbingan dari kedua orangtuanya. Orangtua Nisa tidak begitu mementingkan perkembangan belajar anaknya, Nisa mengaku bahwa dia tidak pernah disuruh oleh ayahnya untuk belajar, karena ayahnya jarang pulang ke rumah. Sementara itu, ibunya juga jarang menyuruh belajar karena kesibukannya bekerja dan mengasuh anaknya yang paling kecil. Wali kelasnya menyatakan bahwa orangtua Nisa selalu marah apabila dalam buku anaknya banyak tulisan-tulisan berupa motivasi agar Nisa rajin belajar membaca. Selain itu, faktor dari dalam diri Nisa juga menyebabkan Nisa kesulitan untuk membaca, Nisa tidak pernah meminta bantuan kepada temannya untuk mengajarkan membaca. Nisa lebih banyak diam dan melamun, sehingga teman sebangkunya pun menjauhinya. Dalam proses pembelajaran berlangsung pun Nisa jarang berkonsentrasi, jarang memperhatikan guru yang sedang mengajar, sehingga Nisa tidak mengerti pelajaran yang disampaikan gurunya. Oleh karena hal-hal tersebut, Nisa sampai sekarang ini mengalami kesulitan dalam membaca.

C.    Pemecahan Masalah
Kesulitan belajar membaca sering disebut disleksia. Gejala anak berkesulitan membaca diperlihatkan dengan kebiasaan membaca yang tidak wajar, seperti memperlihatkan gerakan-gerakan yang penuh ketegangan seperti mengernyitkan kening, gelisah, menggigit bibir, sering memperlihatkan perilaku menolak ketika disuruh membaca, dan sebagainya. Kesulitan seperti inilah yang dialami Nisa Fadilah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, observer melakukan pendekatan kepada anak untuk mengajarkannya membaca. Metode yang digunakan adalah metode fernald, karena berdasarkan identifikasi di lapangan ternyata Nisa sudah mengetahui semua jenis huruf, hanya saja Nisa belum bisa merangkaikan huruf menjadi kata. Tahap pertama, observer menuliskan sebuah kata yang sudah dipilih anak pada buku tulis dengan tulisan yang besar, kemudian anak diminta untuk membaca satu persatu hurufnya, kemudian anak diminta menelusuri satu persatu huruf menggunakan jarinya, kemudian anak diminta menuliskannya di udara, kemudian anak diminta menuliskannya kembali di buku tulis. Pada tahap kedua, observer menulis sebuah kata pada buku tulis dengan tulisan yang besar, kemudian anak diminta untuk melihat dan membacanya, kemudian anak diminta untuk menulisnya. Pada tahap ketiga, anak diminta untuk memilih kata yang ada pada cerita, kemudian kata tersebut ditulis oleh observer dalam buku tulis dengan tulisan yang besar, kemudian anak diminta untuk melihat dan menuliskannya kembali di buku tulis. Pada tahap ke empat, anak diminta untuk membandingkan kata-kata yang sudah dipelajari dengan kata-kata yang sudah diketahui sebelumnya.
Selain itu, observer juga menggunakan metode analisis glass. Pada tahap pertama, observer mengidentifikasi keseluruhan kata, huruf, dan bunyi kelompok-kelompok huruf. Pada tahap kedua, observer mengucapkan bunyi-bunyi kelompok huruf. Pada tahap ketiga, observer menyajikan kepada anak huruf atau kelompok huruf dan meminta anak untuk mengucapkannya. Pada tahap keempat, observer mengambil beberapa huruf pada kata tertulis dan anak diminta mengucapkan kelompok huruf yang masih tersisa.
Demi membantu Nisa untuk belajar membaca, observer juga memberikan motivasi-motivasi kepada anak agar lebih rajin lagi dalam membaca, observer juga menyarankan agar dia meminta bantuan kepada orang-orang di sekelilingnya untuk bisa mengajarkannya membaca. Serta anak di berikan pengarahan agar berkonsentrasi ketika guru sedang mengajar di depan kelas.
Selain hal-hal di atas, bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam proses belajar membaca ini, orangtua harus memberikan perhatian lebih agar anak bersemangat untuk belajar membaca, dan sebaiknya orang tua meluangkan waktunya untuk mengajarkan anak membaca.

D.    Hasil dan Evaluasi
Berdasarkan hasil bimbingan dan pengarahan yang telah dilakukan oleh observer selama 4 minggu, dari tanggal 21 April 2014 sampai dengan 12 Mei 2014, anak telah mampu menujukan beberapa perubahan, walaupun perubahan itu tidak signifikan. Anak sudah mulai bisa menggabungkan huruf menjadi kata, dan sudah mulai bisa membaca kalimat secara keseluruhan meskipun belum lancar. Selain itu, Nisa mengalami perubahan dalam proses belajar mengajar, Nisa selalu memeperhatikan guru yang sedang mengajar, dan dia selalu meminta bantuan kepada temannya untuk mengajarkannya untuk membaca meskipun sedikit malu-malu.
Untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik lagi, dibutuhkan bimbingan dan perhatian secara kontinu. Selain itu, perlu dilakukan pendekatan terhadap orangtua agar bisa membimbing anak dalam belajar membaca dan meluangkan waktunya untuk mengajakan membaca. Observer tidak sempat melaksanakan pendekatan terhadap orangtua Nisa karena waktu dan kesempatan yang terbatas. Sebagai tindak lanjut dari bantuan yang telah dilaksanakan observer, observer menitipkan Nisa kepada guru wali kelas untuk memberikan bimbingan, perhatian, dan pengawasan lebih lanjut.

 BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Kesulitan belajar membaca dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk mengatasi masalah kesulitan membaca, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, diantaranya melakukan pendekatan untuk mengajarkan membaca dengan menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan permasalahannya. Selain itu, bimbingan dan perhatian dari orang tua sangat dibutuhkan demi kelancaran proses belajar.
B.     Saran
Sebagai orangtua, sebaiknya berilah perhatian dan bimbingan khusus kepada anak yang memiliki masalah dalam belajar. Sebaiknya luangkanlah waktu untuk membimbing anak untuk belajar, dan amatilah perkembangan belajarnya. Banyak metode yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah kesulitan belajar dalam membaca.
Tag : MAKALAH BK
0 Komentar untuk "Laporan Observasi Bimbingan Konseling Siswa Kelas 1 SDN Cariwuh Tasikmalaya"

Back To Top