katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Gaya Belajar Adalah Sesuatu Yang Penting Agar Proses Belajar Bisa Menyenangkan Dan Hasilnya Pun Memuaskan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penelitian
Pendidikan diarahkan untuk terbinanya manusia yang melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri, yang dalam pengambilan keputusannya dapat mempertimbangkan dan melaksanakannya sendiri.
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan hal itu pulalah terlihat sebagai pelancar sekaligus penghambat  proses penyerapan ilmu yang diajarkan. Sehingga guru dituntut untuk mengajar sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya, agar memudahkan siswa untuk menyerap pelajaran yang disampaikan guru.
Gaya belajar adalah sesuatu yang penting agar proses belajar bisa menyenangkan dan hasilnya pun memuaskan. Seringkali orangtua atau pengajar memaksakan suatu gaya belajar yang tidak cocok bahkan tidak disukai anak atau murid. Padahal gaya belajar merupakan kunci sukses untuk mengembangkan kinerja dalam belajar. Sekali saja kita mengetahui gaya belajar, maka jutaan ilmu akan mudah kita serap. (Yunsirno, 2010, hlm. 114).

Selaras dengan itu, Bobbi DePorter (2010, hlm.110) pun mengungkapkan bahwa gaya belajar merupakan kunci:
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika telah menyadari bagaimana diri pribadi dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, setiap orang dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gayanya sendiri.
Gaya belajar yang cocok dan pas tentu akan memudahkan memahami dan menyerap pelajaran. Dan tentu ketika dihadapkan pada sebuah ulangan, mereka akan mudah mengerjakan soal-soal tersebut dengan pemahaman yang telah diserapnya saat belajar tanpa harus bertanya lagi pada temannya, meminta jawaban saat ulangan atau menyontek sekalipun.
“Menyontek pada bidang akademis melibatkan berbagai fenomena psikologis, termasuk belajar, perkembangan, dan motivasi” (Anderman dan Murdock, 2007, hlm. 2). Menyontek dilihat dari perspektif belajar adalah strategi yang digunakan sebagai jalan pintas untuk memperoleh hasil kognitif. Pembelajaran yang efektif melibatkan pengaturan diri (self regulatory) dan strategi kognitif. Siswa  yang menyontek tidak menggunakan kedua hal tersebut karena siswa belum mengetahui cara menggunakan strategi belajar yang efektif atau siswa sulit meluangkan waktu untuk belajar.
Mungkin kita pun sering mendengar istilah “posisi menentukan prestasi”, itulah yang sering kita pahami bahwa ketika ulangan, jika posisi siswa tidak “strategis”, maka itu akan mempengaruhi nilai mereka, karena mereka tidak akan bisa menyontek. Berbagai cara dan trik yang siswa lakukan untuk menyontek. Itulah kenyataan yang saat ini terjadi di lingkungan para siswa.
Ketika siswa dihadapkan dengan ulangan, ternyata diwarnai dengan tindakan penyontekan. Mereka dengan pintar mengatur strategi menyontek yang paling efektif. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk mengelabui pengawas yang ada di hadapan mereka. Hal yang tak perlu dilakukan jika memang siswa telah memahami dan menyerap pelajaran dengan baik sesuai cara dan gaya belajarnya masing-masing.
Pada saat ulangan yang dilakukan di kelas IV, beberapa siswa terlihat gelisah. Berpikir keras menemukan jawaban yang tepat. Adapula yang berpikir mencari cara mendapatkan jawaban dari temannya. Sekilas tidak mempercayai tindakan penyontekan terjadi di tingkat sekolah dasar, namun memang itulah kenyataan yang terjadi di lapangan. Tentu tidak sepantasnya hal ini terjadi. Pendidikan Dasar menentukan bagaimana siswa menjalani jenjang selanjutnya yang lebih tinggi. Begitu pula kehidupannya setelah menyelesaikan pendidikannya, sedikit banyak ditentukan saat di jenjang sekolah dasar. Hingga semakin menyadari bahwa kenyataan semacam ini tidak bisa dianggap hal kecil yang tidak akan berpengaruh besar pada kehidupannya nanti, justru dari sinilah masalah-masalah kecil yang lebih sering dianggap wajar ini harus diminimalisir bahkan dihilangkan sehingga tidak akan muncul masalah besar di kemudian hari.
Maka, penelitian yang berjudul “Analisis Gaya Belajar Siswa yang Menyontek saat Ulangan” dilakukan. Karena gaya belajar menentukan bagaimana siswa menyerap pelajaran setiap waktunya.

B.     Fokus Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Beberapa alasan mengapa akhirnya siswa menyontek saat ulangan, salah satu yang teridentifikasi adalah terkait gaya belajar. Gaya belajar seseorang menentukan bagaimana pribadi tersebut menyerap, mengatur, dan mengolah informasi baik itu dari hasil membaca, mendengarkan, atau dari apa yang dilakukannya. Sehingga fokus pada penelitian kali ini adalah kecenderungan gaya belajar Visual, Auditorial, atau Kinestetik pada siswa yang menyontek.

C.    Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana kesesuaian kebiasaan belajar dengan kecenderungan gaya belajar siswa dalam menyerap pelajaran?
2.      Bagaimana upaya guru menghadapi gaya belajar setiap siswa guna mengatasi perilaku menyontek pada saat ulangan?

D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1.      Mendeskripsikan kesesuaian kebiasaan belajar dengan kecenderungan gaya belajar siswa dalam menyerap pelajaran.
2.      Mendeskripsikan upaya guru menghadapi gaya belajar setiap siswa guna mengatasi perilaku menyontek saat ulangan.

E.     Manfaat Penelitian
1.      Bagi Siswa
Siswa diharapkan tidak lagi menyontek saat ulangan. Dengan menemukan dan mengembangkan gaya belajar setiap siswa diharapkan siswa lebih mudah menyerap pelajaran sehingga memudahkannya dalam ulangan.
2.      Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam mengatasi perilaku menyontek di kalangan siswa. Diharapkan dapat memudahkan guru dalam mengajar yang harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa berdasarkan gaya belajar masing-masing siswa.
3.      Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan melakukan layanan bimbingan terhadap siswa. Selain itu peneliti memahami bagaimana pentingnya memperhatikan kebutuhan setiap siswa dalam belajar berorientasi pada karakteristik gaya belajar masing-masing siswa.

F.     Sistematika Penulisan
Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, fokus penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikasi penulisan. Latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan antara kondisi faktual dengan kondisi ideal teoritik. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melakukan penelitian dan urgensi masalah yang dikaji pada penelitian ini. Fokus penelitian menjelaskan fokus subjek dan objek yang diteliti. Rumusan masalah penelitian merupakan analisis permasalahan yang dinyatakan dalam kalimat tanya. Tujuan penelitian menjelaskan hasil yang ingin dicapai setelah melakukan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya. Manfaat penelitian memaparkan yang diharapkan dari penelitian bagi siswa, guru, dan peneliti.
Bab II berisi kajian pustaka, membahas tentang konsep Gaya Belajar VAK dan perilaku menyontek dalam dunia akademik.
Bab III berisi metode penelitian, menguraikan tentang metode penelitian yang dipakai, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta pengujian keabsahan data.
Bab IV berisi hasil penelitian, memaparkan hasil penelitian dan pembahasannya.
Bab V berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan memaparkan hasil temuan peneliti disertai interpretasi dan pemaknaan untuk menjawab rumusan masalah peneltian. Saran ditujukan kepada para praktisi pendidikan berkaitan dengan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
0 Komentar untuk "Gaya Belajar Adalah Sesuatu Yang Penting Agar Proses Belajar Bisa Menyenangkan Dan Hasilnya Pun Memuaskan"

Back To Top