katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Dalam Proses Pengumpulan Data Peneliti Menggunakan Seperangkat Alat

3.2.3        Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan seperangkat alat pengumpulan data yang dikemukakan oleh Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman dalam Sugiyono (2008: 225), diantaranya:
1)      Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Nasution, 2003: 56). Menurut Hermawan, et. al. (2007: 151) “Observasi secara sederhana boleh diartikan sebagai pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan”. Observasi dilakukan secara langsung, dimana pelaksana observasi (pengamat) secara fisik hadir dan secara pribadi memonitor apa yang terjadi. Pengamatan langsung dilakukan di sekolah dan di kelas yang menjadi lokasi penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris.
2)      Wawancara
Esterberg (Sugiyono, 2008: 231) mendefinisikan interview (wawancara) sebagai berikut: ‘a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting ini communication and joint construction of meaning about a particular topic’. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara dilakukan dalam rangka mendapatkan data primer yang berasal dari narasumber. Teknik wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data dari pengamatan langsung sebagai pengalaman subjektif.  “Interviu dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi” (Chaedar, 2009: 154). Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan wawancara yang mendalam. Susan Stainback (Sugiyono, 2008: 231) mengemukakan bahwa: ‘interviewing provide the reseacher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation alon’. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Hasil yang didapatkan dari wawancara ini adalah informasi yang mendalam (in-depth information) karena beberapa hal sebagai berikut:
1.      Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden
2.      Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan (follow-up questions)
3.      Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan
4.      Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang (Chaedar, 2009: 154).

Agar wawancara tidak berkembang terlalu jauh dari sasaran dan tujuan penelitian, maka digunakan pedoman wawancara. Situasi wawancara dibuat sedemikian rupa sehingga baik informan maupun responden dapat mengemukakan jawaban dengan bebas dan lugas, terutama untuk mengungkap kesulitan berbicara siswa.
0 Komentar untuk "Dalam Proses Pengumpulan Data Peneliti Menggunakan Seperangkat Alat "

Back To Top