katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Penelitian Yang Menggunakan Metode Studi Kasus


D.    Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Sebagaimana dijelaskan Yin (2008, hlm. 18) bahwa “Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan”.
Lebih lanjut Arikunto mengemukakan bahwa
Metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.
Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif ; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, test, interview, dan lain-lain.
Untuk memecahkan suatu masalah atau menentukan suatu tindakan diperlukan sejumlah informasi. Informasi tersebut dikumpulkan melalui penelitian deskriptif.
Ada beberapa jenis informasi yang bisa diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan masalah, antara lain:
1)      Informasi tentang keadaan saat ini.
2)      Informasi yang kita inginkan.
Bagaimana mencapainya. Informasi yang dikumpulkan adalah pengalaman orang lain yang mengalami atau menghadapi tuntutan dan kebutuhan yang sama. Mungkin juga dilengkapi dengan pendapat para pakar yang punya pengalaman dalam mencapai hal yang sama.
E.     Definisi Operasional
Gaya belajar adalah bentuk kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Gaya belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara belajar yang dilakukan siswa untuk memahami pelajaran dalam kesiapannya menghadapi ulangan, diukur dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara, kemudian dicari kesesuaiannya dengan kebiasaan belajar siswa sehari-hari.
Menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Yang dimaksud menyontek dalam penelitian ini adalah cara yang dilakukan siswa dalam melaksanakan ulangan berupa melihat catatan kecil, melihat jawaban teman, diukur dengan teknik observasi dan angket, kemudian selanjutnya diidentifikasi gaya belajarnya.
F.    Instrumen Penelitian
Yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 306) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus, prosedur, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Namun setelah masalah yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara.
G.    Proses Pengembangan Instrumen
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji depenability, dan uji konfirmability. Salah satu cara uji kredibilitas adalah triangulasi.
Dalam Sugiyono (201, hlm.  273), triangulasi dalam uji kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1.      Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2.      Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Untuk menemukan siswa yang menyontek penulis menggunakan 2 teknik, yaitu observasi dan angket. Sedangkan untuk mengetahui gaya belajar siswa dengan teknik angket dan wawancara.
3.      Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.
0 Komentar untuk "Contoh Penelitian Yang Menggunakan Metode Studi Kasus"

Back To Top