katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Kesulitan Siswa dalam Pronunciation dalam Skripsi Bahasa Inggris

           4.2.1.1  Kesulitan Siswa dalam Pronunciation
Berangkat dari definisi kesulitan dari Hornby bahwa‘Difficulty is the state or quality of being difficult; trouble or effort that something involves’. Kesulitan adalah suatu keadaan atau kualitas yang menyebabkan sesuatu menjadi sulit, setiap kesulitan dapat menyebabkan kegagalan dalam melakukan sesuatu. Maka kesulitan siswa dalam pronunciation adalah suatu keadaan siswa tidak dapat mengucapkan kata dalam bahasa Inggris dengan benar. Adapun kesulitan siswa dalam pronunciation dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
a.        Contractions
Contractions adalah bentuk penyingkatan dalam ucapan sehari-hari yang sering digunakan. Sujoko (1999: 1), menyebutkan bahwa “Contructions dimaksudkan adalah memperpendek dua kata. Sehingga apabila dituliskan tentu kata-kata atau huruf yang dihilangkan, dan ada juga yang digabung”. Contohnya bentuk “I am” menjadi “I’m” , “are not” menjadi “aren’t” sehingga pengucapannya pun berbeda. Siswa mengalami kesulitan dalam mengucapkan contractions. Siswa tidak mengenal pengucapan “I’m” ini. Sebanyak 86,66% siswa salah dalam mengucapkan contractions, yaitu bentuk “I’m” dengan tetap mengucapkan /æm/, seharusnya \aIm\.
b.        Plural –s
Plural –s adalah pengucapan kata-kata yang mengalami perubahan atau penambahan -s atau –es akibat perubahan kata tunggal menjadi jamak. Contohnya, “book” menjadi “books”, “book” pengucapannya \bk\ dan “books” pengucapannya \bks\. Sebanyak 46,66% siswa salah dalam mengucapkannya. Sebagian besar “book” dan “books” diucapkan sama, yaitu \bk\. Sisanya sebanyak 53,33% cukup baik dalam mengucapkannya.
c.         Pronunciation –ought
Pronunciation –ough terdiri dari several different ways dan pronouncing –ought. Several different ways diantaranya Although dan enough sedangkan pronouncing –ought misalnya bought. Siswa terlihat kesulitan dalam mengucapkan although dan enough. Masing-masing sebanyak 53,33% dan 86,66% mengucapkan dengan salah. Namun dalam mengucapkan pronouncing –ought yaitu bought, sebanyak 60% siswa mengucapkan dengan benar.
d.        –d sound
-d sound terdiri dari kata-kata kerja yang mengalami perubahan kata lampau, contohnya, asked, allowed, called, dan decided. Siswa mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata seperti ini. Kesalahan pengucapan siswa pada umumnya allowed diucapkan \ə-‘lowed\. Sebanyak 86,66% siswa salah mengucapkan kata ini.
e.         Pronunciation of ch
Pronunciation of ch merupakan pengucapan kata-kata yang terdiri dari unsur huruf ch, misalnya Charge, Christian, dan Machine. Jenis pengucapannya terdiri dari tiga cara, diantaranya; ch sound as in watch (ch diucapkan [tʃ], contohnya charge pengucapannya [tʃɑ:dʒ]), ch sound as in chemical (ch diucapkan [‘k], contohnya Christian pengucapannya [‘krɪstʃən]), dan ch sound as in chef (ch diucapkan [’ʃ], contohnya machine pengucapannya [mə’ʃi:n]). Siswa dianggap bisa mengucapkan Pronunciation of ch dengan benar namun masih belum sempurna. Sehingga kata yang diucapkan masih kurang jelas.
f.          Pronunciation –et
Pronunciation –et merupakan pengucapan kata yang berakhiran –et diucapkan [ɪt]. Namun siswa kurang tepat dalam mengucapkan kata-kata ini. Sebanyak 73,33% siswa salah mengucapkan kata Basket. Siswa mengucapkan kata basket seperti pengucapan bahasa Indonesia yaitu diucapkan [‘bɑ:sket] sedangkan yang benar adalah [‘bɑ:skɪt]. Walaupun salah dalam pengucapan, namun masih bisa dimengerti. Begitu juga untuk kata Supermarket, sebanyak 73,33% siswa salah dengan mengucapkannya seperti kata dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan kata-kata tersebut merupakan kata bahasa Inggris yang diserap langsung oleh bahasa Indonesia sehingga tidak ada pengucapannya pun sering disamakan. Namun lain halnya dengan kata puppet, kata ini adalah kata yang mungkin masih asing untuk siswa sehingga sebanyak 86,66% siswa tidak mampu mengucapkannya dengan benar.
g.        Pronunciation of –ment
Pronunciation –ment merupakan pengucapan kata yang berakhiran –ment diucapkan [mənt]. Rata-rata sebanyak 66,66% siswa salah mengucapkan kata-kata ini. Hal ini dikarenakan huruf e dalam pronunciation –ment diucapkan berbeda dengan pengucapan huruf vokal e yang ada di bahasa Indonesia. Seharusnya huruf e diucapkan ə, sebagai contoh tournament diucapkan [‘tʊənəmənt ] bukan [‘turnamen ].
h.        –age and –ege ending
–age and –ege ending merupakan pengucapan kata yang berakhiran ––age dan –ege. Contohnya Cabbage, village, dan college. Sebagian besar siswa mampu menngucapkan kata-kata ini. Sebanyak 66,66% siswa mampu mengucapkan kata village dengan benar.
i.          Silent Letters
Silent Letters merupakan kata-kata yang salah satu hurufnya hilang ketika diucapkan. Silent Letters terdiri dari Silent b, Silent c, Silent d, Silent g, Silent h, Silent k, Silent l, Silent n, dan Silent p. Sebagai contoh climb diucapkan [klaɪm], huruf b diakhir kata tidak diucapkan atau hilang. Siswa mengalami kesulitan dalam pengucapan Silent c, Silent g, Silent h, Silent k, Silent p, Silent s, Silent t, dan Silent w. Berikut ini kesalahan pronunciation siswa dalam Silent letters:

Tabel 4.1
Persentase Kesalahan Siswa dalam Pronunciation Silent Letters

Words
Error Pronunciation
Correct Pronunciation
Wrong  (%)
False (%)
Silent Letters
c
Muscle
[‘mʌskəl]
[‘mʌsəl]
13,33
86,66
g
Design
[de’zigen]
[dɪ’zaɪn]
40
60
h
Hour
[hoʊə]
[aʊə]
6,66
93,33
k
Knife
[knɪf]
[naɪf]
33,33
66,66
Silent Letters
p
Cupboard
[‘kʌpbəd]
[‘kʌbəd]
46,66
53,33
s
Island
[‘islənd]
[‘aɪlənd]
20
80
t
Listen
[‘lɪsten]
[‘lɪsən]
33,33
66,66
w
Answer
[‘ɑ:nswer]
[‘ɑ:nsə]
13,33
86,66

Kata-kata di atas merupakan kata-kata yang sudah sering mereka temukan ketika belajar bahasa Inggris. Hal ini berdasarkan pernyataan sebagian besar siswa bahwa mereka telah mengenal kata-kata di atas. Namun banyak sekali kesalahan siswa dalam pengucapan kata-kata ini. Faktor yang menyebabkan kesalahan dalam pronunciation tersebut diantaranya kemampuan menyimak siswa. Karena orang memiliki kepekaan pendengaran yang berbeda dan hal itu dapat menyebabkan kesalahan. Selain itu, kata-kata tersebut jarang digunakan untuk berbicara sehingga siswa lupa cara pengucapannya. “ih, hilap deui ieu teh kumaha nyebutna” (Siswa 12). (ih, lupa lagi bagaimana mengucapkannya).
0 Komentar untuk "Contoh Kesulitan Siswa dalam Pronunciation dalam Skripsi Bahasa Inggris"

Back To Top