katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara dalam Skripsi Bahasa Inggris


4.2  Data Wawancara
            4.2.1 Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara
Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam berbicara bahasa Inggris pada umumnya adalah dalam pengucapan kata-kata bahasa Inggris (pronunciation). Hal ini diungkapkan oleh beberapa orang siswa mengenai penyebab kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris, diantaranya sebagai berikut:
Siswa 5            : “Ketika mengucapkan kata-kata
Siswa 15          : “Susah bicaranya
Siswa 12          : “Dalam mengucapkan huruf  h dan r”.
Ketika melakukan wawancara, siswa 5 memang terlihat ragu-ragu dalam melafalkan kata bahasa Inggris. Begitupun dengan siswa 15 banyak melakukan kesalahan dalam pronunciation. Dari 39 kata, hanya 10 kata yang diucapkan dengan benar. Sedangkan siswa 12 mengaku susah mengucapkan huruf h dan r berdasarkan hasil wawancara bahwa dari 17 kata yang memiliki huruf h dan r, sebanyak 10 kata diucapkan benar. Kesulitan dalam pronunciation ini sejalan dengan pernyataan Ji eun lee (2008: 1), ada beberapa aspek yang membuat pengalaman belajar bahasa baru (dalam hal ini bahasa Inggris) sulit, diantaranya; perbedaan fonologi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan dalam sistem suara antara bahasa ibu dan bahasa baru ketika belajar bahasa baru dapat menyebabkan kesulitan pada siswa. Ada beberapa suara yang memang ada dalam satu bahasa, tetapi tidak dalam bahasa lain. Pengucapan kata bahasa Inggris (Pronunciation) sangat penting karena kesalahan mengucapkan akan menyebabkan makna kata menjadi keliru. Akibatnya pesan yang ingin disampaikan tidak akan dapat diterima dengan jelas. Kesalahan pengucapan akan menyebabkan miscommunication, seperti bagaimana membedakan pengucapan kalimat berikut:
1.      This is my beg (ini permohonan saya)
2.      This is my bag (ini tas saya)
Pada kedua kalimat di atas, kata beg pada kalimat pertama diucapkan [beg] yang artinya permohonan sedangkan bag pada kalimat kedua adalah [bæg] yang artinya tas. Jika pengucapan beg salah yaitu diucapkan sama dengan kata bag, maka kata yang ditangkap lawan bicara adalah bag (tas) bukan beg (permohonan). Untuk itu menurut guru bahasa Inggris, pronunciation merupakan salah satu aspek yang harus dikuasai siswa untuk berbicara bahasa Inggris, ...murid harus memahami cara baca fonetiknya, pronunciation,...”.  Lanjutnya, “Contoh dalam speaking, cara pengungkapan ”book” dalam bahasa Inggris diucapkan dengan \bk\, kalau dieja dengan bahasa Indonesia adalah bo-ok”. Kemampuan pengucapan kata ini menunjang kepada ability to speaking atau kemampuan untuk berbicara.
Selain itu, ada seorang siswa yang merasa kesulitan dalam tenses diantaranya; simple present tenses dan simple past tenses.
Siswa 1: “Eta tah pak, nu sesah mah tenses-tenses kitu. Simple present
                tenses, past tenses tah nu kararitu we”. (Itu pak, yang susah itu
    tenses. Seperti Simple present tenses, past tenses ).
Dalam silabus bahasa Inggris memang terdapat materi tentang tenses yaitu simple present tenses. Tapi untuk pembelajaran tenses di SD harus dipertimbangkan kembali. Jangan sampai materi yang diberikan secara fakta tidak pernah berinteraksi dan di luar imajinasi siswa. Sehingga harapan kebermaknaan belajar sangat jauh dari harapan. Kita tidak bisa memulai pengenalan belajar bahasa dengan cara menghapalkan kata dan arti, mengenalkan tenses, dan yang lainnya seperti kita belajar sewaktu di bangku SMA. Mengenalkan tenses bagi siswa SD jelas terlalu berat untuk diberikan tenses. Sehingga siswa akan mengalami kesulitan. Gebhard (1996) menyatakan bahwa, “kebanyakan pelajaran bahasa Inggris diarahkan agar siswa dapat menganalisis dan memahami bahasa Inggris sehingga mereka dapat lulus ujian. Pengenalan tenses cenderung digunakan untuk mengisi soal berupa tenses, bukan digunakan untuk berbicara bahasa Inggris.
Walaupun demikian, kunci utama agar bahasa Inggris melekat kuat adalah dengan memahami dasar-dasarnya. Tanpa dasar-dasar tata bahasa Inggris yang kuat yaitu grammar, maka kemampuan bahasa Inggris siswa akan sangat terbatas, bahkan cepat sekali hilang, lupa, dan sebagainya. Furqanul dan chaedar (1996: 11) mengemukakan bahwa:
Akhir-akhir ini para linguis terapan terus berupaya memberikan penekanan kajiannya terhadap ciri-ciri kreatif sistem gramatikal. Bila seseorang memiliki kompetensi gramatikal, ia akan memiliki kemampuan menghasilkan kalimat dalam jumlah tidak terbatas, yang sebagian besar adalah kalimat-kalimat baru.

Pola pengajaran bahasa Inggris pada tingkat SD lebih bersifat pengenalan begitu juga untuk grammar harus diperkenalkan kepada siswa agar siswa mengetahui dasar-dasar berbicara bahasa Inggris. Dengan mengetahui dasar-dasar berbicara bahasa Inggris maka siswa akan mampu mengerti ucapan lawan bicaranya dan mampu menyusun kalimat-kalimat baru untuk digunakan berkomunikasi. Di SD sendiri manfaat dari belajar tata bahasa grammar adalah agar siswa mempunyai dasar yang kuat untuk pelajaran bahasa Inggris selanjutnya. Sebab tujuan pembelajaran bahasa Inggris di SD adalah sebagai dasar siswa untuk belajar bahasa Inggris di jenjang yang lebih tinggi. Namun grammar di SD mesti dibatasi dan disesuaikan dengan kesiapan belajar bahasa siswa. Jangan sampai grammar malah menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam berbicara. Karena Grammar memang bukan tujuan belajar bahasa Inggris tetapi sebagai pendukung dalam berbicara.
Walaupun demikian, sebelum bisa berkomunikasi secara aktif, mereka terlebih dahulu harus menguasai setidaknya dua ratus kosakata aktif dan beberapa kaidah gramatikal bahasa sasaran. Pembelajar juga seyogyanya sudah cukup menguasai kaidah-kaidah susunan kata dasar bahasa sasaran (dalam bahasa Inggris: susunan kalimat subjek-predikat, posisi adjektif dan adverbia, menegatifkan, formasi pertanyaan). (Furqanul dan chaedar, 1996: 11)

Pembelajaran di SD sendiri masih bersifat pengenalan, sehingga siswa SD termasuk ke dalam kriteria yang disebutkan di atas, yaitu belum bisa berkomunikasi secara aktif karena masih bersifat pengenalan. Dengan demikian, siswa SD cukup diperkenalkan parts of speech saja diantaranya, Noun, Countable noun (Singular and Plural), Pronoun, Adjective, Verb, Adverb, Preposition, dan Conjunction. Parts of speech merupakan unsur yang membentuk sebuah kalimat.
Kalau anda ingin menguasai bahasa Inggris atau ingin menjadi seorang pengajar bahasa Inggris, maka harus menguasai dulu Parts of Speech. Karena Parts of Speech adalah modal utama untuk menguasai bahasa Inggris (Sudrajat, 1994: 7).

Kalimat harus memiliki minimal subjek dan predikat, dalam bahasa Inggris sebuah predikat itu harus Kata Kerja (Verb). Jika tidak ada verb maka gantinya adalah tobe. Kalimat hanya ada dua jenis yaitu kalimat yang predikatnya Verb disebut kalimat verbal dan yang predikatnya Tobe disebut kalimat nominal. Parts of speech dapat dijadikan sebagai referensi bagi siswa untuk membentuk kalimat-kalimat sederhana dari vocabulary yang telah mereka peroleh. Sehingga vocabulary yang telah didapatkan olehs siswa dapat digunakan untuk berbicara bahasa Inggris.
0 Komentar untuk "Contoh Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara dalam Skripsi Bahasa Inggris"

Back To Top