katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara dalam Skripsi Bahasa Inggris

           4.1.2    Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara
Sebagai mata pelajaran yang dipelajari di sekolah, bahasa Inggris jarang sekali digunakan sebagai bahasa di luar area pendidikan formal tersebut. Untuk sebagian besar anak, dalam berkomunikasi sehari-hari lebih banyak digunakan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan bahasa Sunda. Hal ini yang menyebabkan penguasaan terhadap bahasa Inggris menjadi terhambat. Di lain pihak terdapat begitu banyak tuntutan agar menguasai bahasa tersebut. Berdasarkan hasil observasi, hanya pada saat greeting saja siswa menggunakan bahasa Inggris, selebihnya jika praktek dialog saja. Itu pun belum mencerminkan sebuah bentuk komunikasi. Karena hanya sekedar membaca nyaring dialog saja, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kira-kira hanya 40% siswa berbicara bahasa Inggris dari dua jam pelajaran. Itu pun semata-mata karena dorongan guru, bukan dari diri siswa.
Pada saat siswa diminta untuk berbicara di depan kelas, sebagian besar siswa terlihat merasa kaget dan ragu-ragu. Adanya rasa takut melakukan suatu kesalahan juga muncul. Pada saat mereka telah selesai berbicara dan melakukan suatu kesalahan, mereka akan merasa malu dan takut.
Siswa terlihat kesulitan dalam pronunciation. Penulis melihat siswa sering lupa dalam pronunciation kata-kata, padahal telah berulang kali dituntun oleh guru ketika listen and repeat. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya latihan. Sebab bahasa itu sendiri merupakan keterampilan, jadi perlu banyak latihan. Keempat aspek bahasa itu saja diistilahkan dengan “keterampilan”, bukan “pengetahuan”. Yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menulis, keterampilan menyimak, dan keterampilan membaca. Bukan pengetahuan berbicara, pengetahuan menulis, pengetahuan menyimak, dan pengetahuan membaca. Selain itu ketika dalam kelas, siswa mengucapkan kata bersama-sama jadi ada kemungkinan siswa sekedar mengikuti saja, tidak ada perhatian khusus terhadap apa yang diucapkan. Maidar (1988: 24) mengemukakan bahwa:
Keefektifan berbicara juga ditunjang oleh sikap pendengar. Sering kegiatan berbicara itu tidak bermanfaat hanya karena sikap yang kurang baik dari pendengar. Sering terjadi pendengar lupa apa yang didengarnya, terkesan atas pembicaraan yang menarik, tetapi tidak ingat akan isi pembicaraan, atau kurang memperhatikan isi pembicaraan yang disampaikan karena wajah pembicara yang kurang menarik misalnya
Berbeda lagi apabila siswa itu mengucapkan kata secara mandiri. Siswa akan lebih memperhatikan apa yang diucapkan. Apabila terjadi kesalahan pun akan terdengar jelas oleh guru ataupun teman sebayanya. Selain itu, siswa memiliki kepekaan pendengaran atau keterampilan menyimak yang berbeda dan hal itu dapat menyebabkan kesalahan pronunciation.
0 Komentar untuk "Contoh Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Keterampilan Berbicara dalam Skripsi Bahasa Inggris"

Back To Top