katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Makalah Nomor Lari dalam Cabang Olah Raga Atletik


Nomor Lari dalam Cabang Olah Raga Atletik

 a. Macam-macam Nomor Lari

Ø  Lari jarak pendek
Lari jarak pendek (sprint), adalah suatu cara lari di mana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan yang semaksimal mungkin. Nomr lari jarak pendek yang diperlombakan untuk putra maupun putri, terdiri atas : (1) 100 m, (2) 200 m, dan (3) 400 m. Selain dari itu lari sambung (estafet) : (1) 4 x 100 m, dan (2) 4 x 400 m. Sedangkan dalam perlombaan lari gawang, untuk putri 100 m dan 400 m gawang, serta untuk putra 110 m dan 400 m gawang.  
Ø  Lari jarak menengah
Untuk lari jarak menengah (midle distance running) terdiri atas : (1) 800 m, (2) 1500 m, (3) 3000 m lari halang rintang/lari melewati rintangan dan ditambah dengan rintangan air dalam kolom (steeple chase).
Ø  Lari jarak jauh
Untuk lari jarak jauh (long distance running) terdiri atas : (1) 5.000 m, (2) 10.000 m, dan (3) 2.195 m atau yang kita kenal dengan lari maraton.
Dari ketiga nomor lari tersebut, lari jarak pendek merupakan dasar, baik untuk nomor lari jarak menengah maupun untuk nomor lari jarak jauh, terutama mengenai teknik dan kecepatannya. Perbedaan hanya terletak pada sikap badan waktu berlari, gerakan kaki dan ayunan tangan, peraturan nafas, dan jarak yang ditempuhnya.

b.      Teknik Lari Jarak Pendek

            Untuk dapat mencapai suatu prestasi yang optimal, selain si atlet iu harus memilikikekuatan, kecepatan, kelentukkan, daya tahan, dan reaksi yang baik, juga harus memahami dan menguasai teknik gerakannya.
Teknik untuk lari jarak pendek yang harus benar-benar dipahami dan dikuasai oleh para atlet ataupun siswa-siswa SD adalah :

Ø  Teknik star
Di dalam perlombaan lari jarak pendek (sprint), teknik star yang umum digunakan adalah star jongkok (crouching start). Untuk melakukan teknik start jongkok ada tiga macam, yaitu : (1) start pendek (bunch start), star menengah (medium start), dan (3) start panjang (longated start).
Untuk memudahkan di dalam menyajikan bahan pelajaran start jongkok kepada anak-anak SD, yang akan diuraikan di sini adalah start menengah (medium start). Pentahapan latihannya antara lain sebagai berikut :
Sikap permulaan :
Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan, pandangan ke depan.
Gerakannya :
Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan 2 : Letakan lutut kaki kanan di samping ibu jari kaki kiri
                           jaraknya kira-kira satu kepal, badan tegak, paha kaki
                           kanan membentuk sudut ± 90 0
Hitungan 3 : Angkat kedua tangan ke depan lurus sejajar bahu, dengan
                           jari-jari tangan dirapatkan dan ibu jari tangan dibuka ke
                           dalam, hingga telunjuk dan ibu jari tangan membentuk
                           huruf V.
Hitungan 4 : Jatuhkan ke depan dan letakkan jar-jari tangan dirapatkan
                           dan ibu jari tangan hampir merupakan garis sejajar
                           dengan garis start. Kedua lengan tetap lurus dan berat
                           badan hampir seluruhnya berada pada kedua tangan,
                           leher lemas dan pandangan ke depan kira-kira 1 – 1 ½ m.
Hitungan 5 : Angkat pinggul ke atas, hingga pantat lebih tinggi dari
                           pundak. Lutut kaki yang depan membentuk sudut lebih     
                           kurang 900 dan kaki yang belakang (kanan) kira-kira 1200
                           Kedua lengan tetap lurus, berat badan pada kedua tangan,
                          leher tetap lemas, dan kepala mengikuti gerak badan.
Hitungan 6 : Lari secepat-cepatnya dengan menolakkan kaki pada start
                            blok (blok), tangan kiri diayunkan ke depan, badan
                            condongkan ke depan.
Ø  Teknik lari
Untuk teknik lari pada jarak pendek yang harus dipahami dan dikuasi oleh para atlet ataupun anak-anak SD, adalah :
-          Lari dengan ujung kaki
-          Lutut atau paha diangkat tinggi
-          Ayunan tangan dari belakang ke depan
-          Badan condong ke depan
Untuk dapat mewujudkan teknik lari pada jarak pendek tersebut, pentahapan latihannya antara lain sebagai berikut :
(1).  Latihan gerakan kaki
Sikap Permulaan :
Berdiri tegak, kedua kaki hampir rapat, kedua tangan di samping badan pandangan ke depan.
Gerakannya :
Angkat tumit kaki kiri ke atas tinggi, lutut dibengkokkan lurus ke depan. Kemudian tekankan ujung kaki kiri ke tanah sambil tumit diturunkan, tumit kaki kanan diangkat ke atas tinggi dengan lutut dibengkokkan lurus ke depan.
Tekankan lagi ujung kaki kanan ke tanah sambil lutut diturunkan dan tumit kaki kiri diangkat ke atas tinggi. Demikian seterusnya tumit diangkat dan diturunkan dengan menekankan ujung kaki ke tanah, dilakukan secara bergantian. Pelaksanaannya mula-mula pelan makin lama makin cepat.
(2).  Latihan pengangkatan lutut/paha
Sikap permulaan : sama seperti pada latihan I.
Gerakannya :
Bersama dengan mengangkat tumit kaki kiri, lutut/paha kaki kiri diangkat ke atas tinggi, hingga paha dengan tungkai bawah membentuk sudut ± 90 0 , ujung kaki menuju ke bawah ke depan, kemudian turunkan lagi ke bawah. Pada saat ujung kaki kiri kena tanah, segera tumit kaki kanan diangkat bersamaan dengan lutut/paha dingkat tinggi ke atas, hingga paha dengan tugkai bawah membentuk sudut  ± 90 0 ujung kaki menuju ke bawah, kemudian turunkan lagi. Demikian seterusnya dilakukan secara bergantian. Lakukan secara berulang-ulang, mula-mula dilakukan di tempat pelan-pelan makin lama makin cepat, kemudian dilakukan sambil bergerak maju ke depan dengan gerakan yang secepat-cepatnya.
(3).  Latihan ayunan tangan
Sikap permulaan : sama seperti pada latihan I.
Gerakannya :
Pertama, ayunkan tangan kiri dan tangan kanan secara bergantian ke depan ke belakang lurus dan lemas, pangkal gerakan mulai dari persendian bahu seperti berjalan. Lakukanlah secara berulang-ulang mula-mula pelan, makin lama makin cepat.
Kedua, apabila gerakan tersebut sudah dikuasai dan dapat dilakukan dengan benar dan baik, kemudian sikut agak dibengkokkan dan jari-jari tangan dikepalkan lemas. Ayunkan tangan kiri ke depan ke atas sampai ibu jari tangan ada di muka hidung, tangan kanan diayunkan ke belakang. Kemudian bersamaan dengan tangan kiri dari depan diayun ke belakang, tangan kanan diayunkan dari belakang ke depan ke atas sampai ibu jari tangan ada di muka hidung. Demikian seterusnya dilakukan ayunan tangan ke depan dan belakang secara bergantian, dan pangkal gerakannya dimulai dari persendian bahu. Lakukanlah secara berulang-ulang, mula-mula pelan makin lama makin cepat.
Setelah pentahapan latihan tersebut benar-benar sudah dikuasai dan dapat dilakukan dengan benar dan baik. Coba kombinasikan antara latihan gerakan kaki, pengangkatan lutut/paha dengan ayunan tangan. Lakukan secara berulang-ulang, mula-mula dilakukan di tempat pelan-pelan makin lama makin cepat. Setelah benar-benar dikuasai dan dapat dilakukan dengan cepat, luwes dan lancar, coba lakukan sambil bergerak maju ke depan.  
(4).  Latihan kecondongan badan
Sikap permulaan : sama seperti pada latihan I.
Gerakannya :
Angkat tumit ke atas, sambil badan diluruskan dan dicondongkan ke depan. Pada saat terasa badan akan jatuh ke depan, secepatnya lutut kaki kiri diangkat dan dilangkahkan ke depan bersamaan dengan tangan kanan diayun ke depan, tangan kiri diayun ke belakang. Kemudian disusul degan mengangkat badan melangkahkan kaki kanan ke depan, bersamaan dengan tangan kiri diayun ke depan tangan kanan diayun ke belakang. Demikian seterusnya. Lakukan secara berulang-ulang sampai benar-benar dikuasai dan dapat dilakukan  dengan baik, gerakan kaki dan tangan seperti pada latihan (1), (2),dan (3).
Setelah pentahapan latihan dari gerakan (1), (2), (3) dan (4) dikuasai dan dapat dilakukan dengan cepat, luwes dan lancar, lakukanlah latihan dengan mengkombinasikan gerakan dari latihan  (1), (2), (3) dan (4).
Ø  Teknik melewati garis finish.
Dalam perlombaan lari, terutama pada lari jarak pendek teknik untuk melewati garis finish harus benar-benar dikuasai oleh setiap pelari. Karena bila ada pelari yang bersamaan melewati garis finish, maka akan dilihat dari pelari mana yang terlebih dahulu dadanya atau salah atu anggota badannya menyentuh pita finish itula yang dianggap terlebih dahulu masuk atau pemenangnya.
Di dalam perlombaan lari jarak pendek ada tiga cara melewati garis finish, yaitu :
1.       Dengan cara menjatuhkan dada kedepan
2.       Dengan cara menjatuhkan salah satu bahunya ke depan
3.       Dengan cara lari terus secepat-cepat sampai beberapa meter melewati garis finish.

c.   Lari Sambung (Estafet)
Lari sambung atau lari beranting atau sering juga dikatakan dengan estafet (relay) yaitu perlombaan lari beregu di mana setiap anggota regunya menempuh jarak yang sama dan pada akhir bagian masing-masing menyerahkan tongkat kepada pelari yang berikutnya, kecuali pelari berakhir.
Dalam perlombaan lari sambung setiap regunya terdiri 4 (empat) orang pelari, oleh karena itu sering disebutkan dengan estafet 4 x 100 m atau 4 x 400 m. artinya setiap pelari dari setiap regunya menempuh jarak 100 m atau 400 m. pelaksanaannya adalah sebagai berikut : pelari ke-1 lari membawa tongkat, pada akhir bagian pada akhir bagian dari jaraknya menyerahkan tongkat kepada pelari ke-II menyerahkan kepada pelari ke-III, dan yang terakhir pelari ke-III menyerahkan tongkatnya kepada pelari ke-IV.
Ø  Teknik penerimaan tongkat
Di dalam perlombaan lari sambung ada cara unuk menerima tongkat, yaitu
1.       Penerimaan tongakt dengan cara melihat (visual), yakni sambil berlari menerima tongkat, dengan melihat kepada tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat semacam ini, biasanya dilakukan pada perlombaan lari sambung 4 x 400 m.
2.       Penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (nonvisual), yakni sambil berlari menerima tongkat, dengan tidak melihat terhadap tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat semacam ini, biasanya dilakukan pada lari sambung 4 x 100 m.
Ø  Teknik pemberian dan penerimaan tongkat
Teknik pemberian dan penerimaan tongkat yang biasa digunakan adalah :
1.     Teknik pemberian dan penerimaan dari bawah
Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah adalah memberikan dengan tangan kiri menerima dengan tangan kanan, yang dilakukan sambil berlari. Caranya sebagai berikut :
-          Pelari ke-I memberikan tongkat kepada pelari ke-II yang diterima dengan tangan kanan. Yaitu dengan jalan mengayunkan tongkatnya dari belakang ke depang melalui bawah dengan tangan kiri setelah melihat tangan kanan yang akan menerima tongkat (pelari ke-II) berada di belakang lurus dengan telapak tangannya menghadap ke belakang, ibu jarinya terbuka lebar dan jari-jari yang lainnya rapat kira-kira berada segaris dengan pinggangnya dan agak ke belakang.
-          Pelari ke-II mengayunkan tangan kanannya dari depan ke belakang lurus kira-kira setinggi pinggangnya ke belakang. Setelah tongkat diterima dan terpegang dengan baik, maka sambil berlari tongkatnya di pindahkan ke tangan kiri. Kemudian pelari ke-II memberikan tongkatnya lagi kepada pelari ke-III dengan tangan kiri, dan pelari ke-III menerimanya dengan tangan kanan. Demikian seterusnya memberi dengan tangan kiri, menerima dengan tangan kanan.
2.      Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas
Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas, dilakukan dengan cara menerima dengan tangan kiri memberi dengan tangan kiri, menerima dengan tangan kanan memberikannya pun dengan tangan kanan lagi, dan kedudukan para pelarinya selang saling.

Cara melakukannya sebagai berikut :
a.       Pelari ke-I sambil melakukan start jongkok memegang tongkat dengan tangan kanan, kemudian lari secapat-cepatnya. Setelah sampai pada batas penerimaan tongkat melihat tangan kiri pelari ke-II berada di belakang lurus, dengan telapak tangan menghadap ke atas, ibu jari terbuka lebar dan jari-jari yang lainnya rapat, maka pelari ke-I mengayunkan tongkatnya dari belakang atas ke depan dan meletakannya pada telapak tangan kiri pelari ke-II.
b.       Pelari ke-II setelah menerima dan memegang tongkatnya dengan baik terus lari secapat-cepat, dan memberikan tongkatnya dengan tangan kiri. Kemudian pelari ke-III menerimanya dengan tangan kanan, dan memberikannya lagi kepada pelari ke-IV dengan tangan kanan lagi. Pelari ke-IV menerima dengan tangan kiri dan membawanya sampai melewati garis finish.

A.3  Nomor Lompat

Nomor lompat adalah salah satu bagian dari cabang olahraga atletik, yang selalu diperlombakan dalam kejuaraan atletik, pesta-pesta olah raga baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Yang dimaksud dengan nomor lompat disini, adalah melakukan suatu bentuk gerakan lompatan dengan tujuan untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-jauhnya atau setinggi-tinggi dengan menggunakan tolakan satu kaki.
a.    Macam-macam nomor lompat
           Dalam cabang olah raga atletik ada 4 (empat) nomor lompat yang biasa diperlombakan, yaitu nomor lompat (1) Jauh, (2) tinggi, (3) jangkit, dan (4) tinggi galah.
Dari masing-masing nomor lompat tersebut, terdapat bermacam-macam bentuk atau sikap badan sewaktu berada di udara atau di atas misatar, yang kita kenal dengan istilah gaya.
Nomor lompat yang akan diuraikan disini, adalah nomor lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung serta nomor lompat tinggi gaya gunting dan gaya guling. 
b.       Teknik lompat jauh
Untuk memperoleh hasil lompatan yang optimal, selain si pelompat itu harus memiliki kecepatan, ketepatan, kekuatan, kelentukan, dan koordinasi gerakan, juga harus menguasai tekniknya.
 Teknik untuk lompat jauh yang harus benar-benar dikuasai oleh para pelompat atau murid-murid SD adalah
a.   Awalan atau ancang-ancang
Cara melakukan awalan untuk lompat tinggi agak berbeda dengan awalan untuk melompat jauh. Pengambilan awalan pada lompatan tinggi biasanya dengan mempergunakan langkah, misalnya 3 langkah, 5 langkah, 7 langkah, dan seterusnya sesuai dengan ketinggian mistar yang akan dilompatinya. Kecepatan awalan dalam lompat tinggi biasanya dilakukan secara berangsur-angsur, artinya mulai dari pelan makin lama makin cepat. Namun yang perlu diperhatikan adalah : bahwa tingga langkah yang terakhir akan melakukan tolakan, langkah harus lebih panjang dan cepat, serta badan agak direndahkan dan agak dikendangkan atau dicondongkan ke belakang.
b. Tolakan
Tolakan adalah perpindahan gerakan dari kecepatan horizontal ke arah vertikal dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan kuat agar dapat mengangkat seluruh tubuh keatas.
Pada waktu akan melakukan tolakan si pelompat atau murid-murid SD, pada tiga langkah yang terakhir harus sudah dapat mempersiapkan dirinya untuk melakukan tolakan.
Melakukan tolakan dimulai dari tumit, terus menggelundung ke telapak kaki, dan berakhir pada ujung kaki yang harus dilakukan dengan cepat dan kuat, dibantu dengan ayunan kaki belakang, kedua lengan, gerakan badan dan kepala.
c. Sikap badan diatas mistar
1.       Sikap badan diatas mistar pada lompat tinggi gaya gunting (eastern cut of), adalah sebagai berikut :
a.       Setelah kaki yang diayunkan melewati diatas misatar pada saat badan berada di atas misatar, segera badan berbalik ke arah tempat mengambil awalan dan bersamaan dengan kaki tolak atau tmpu disilangkan (diguntingkan) di bawah kaki ayun.
b.       Mendarat dengan kaki tolak lagi, dan badan menghadap ke tempat permulaan mengambil awalan
c.       Awalan pada lompat gaya gunting dilakukan dari depan
2.       Sikap badan diatas mistar pada lompat tinggi gaya guling ada dua macam yaitu
a.       Gaya guling sisi (western roll)
1.       Awalan dari samping. Sudut awalan antara 28 – 30 derajat, menolak dengan kaki yang terdekat dengan mistar
2.       Setelah kaki ayun melewati di atas mistar, segera kaki tolak disilangkan di bawah kaki ayun, badan dimiringkan di atas mistar ke arah tempat pengambilan awalan.
3.       Mendarat dengan kaki tolak lagi, badan membungkuk, kedua tangan menyentuh tanah atau pasir atau kasur busa, menghadap ke awalan
b. Mendarat (landing)
Sikap mendarat atau sikap jatuh pada lompat tinggi, sebenarnyasudah tidak lagi menjadikan suatu unsur yang menentukan dalam menentukan keberhasilan lompatan. Karena tugas si pelompat itu selesai pada saai si pelompat dapat melewati mistar. Namun untuk menjaga terjadinya kecelakaan, maka perlu diusahakan agar dapat waktu mendarat si pelompat itu tidak mengalami kecelekaan ataupun cedera. Caranya antara lain sebagai berikut : 
1.       Untuk lompat tinggi gaya gunting dan gaya guling sisi, usahakan pada waktu mendarat badan mengeper, dengan jalan membukukan badan dan membongkokan badan dan membengkokan lutut.
2.       Untuk lompat tinggi gaya guling perut, usahakan kaki ayun dan tangan yang dekat dengan kaki ayun bersama sama mendarat, dengan badan mengeper, terus berguling ke depan pada bahu. 
A.4 Nomor Lempar
1.      Teknik melempar bola kecil dan bola besar
Latihan melemparkan bola kecil dan bola besar bagi murid-murid SD, dimaksudkan sebagai persiapan menuju kepada lembar lembing dan tolak peluru. Bola kecil yang dapat dipergunakan untuk latihan melempar antara lain adalah : bola tenis, bola kasti, bola rounders, atau bola base ball dan soft ball. Sedangkan bola besar dapat dipergunakan bola voli, bola basket, bola tangan, atau bola kaki.
a.       Teknik melempar bola kecil
Untuk teknik melemparkan bola kecil bagi murid-murid SD, dapat anda pelajari kembali pada pelajaran pengembangan kemampuan jasmani yang telah dikemukakan.
b.      Teknik melempar bola besar
Latihan melemparkan bola besar bagi murid-murid SD, sebagai persiapan menuju kepada tolak peluru. Oleh karena itu di dalam pelaksanaannya bola itu bukan dilemparkan, tetapi ditolakan.


2.      Teknik tolak peluru
Teknik untuk tolak peluru yang harus dipahami dan dikuasai oleh murid-murid SD maupun para atlet antara lain :
a.       Cara memegang dan meletakan peluru
Peluru diletakan pada ujunga pangkal telapak tangan dengan jari-jari tangan dijarangkan mencekram atau memegang peluru. Ibu jari tangan menjaga agar peluru tidak tergelincir ke dalam, dan jari kelingking menjaga agar peluru tidak tergelincir ke luar. Kemudaian peluru diletakan pada bahu atau pundak menempel pada leher, sikut ditekuk ke samping agak serong ke depan lemas, tangan kiri dengan sikut dibengkokan berada di depan badan lemas untuk menjaga keseimbangan,
b.      Sikap badan pada waktu akan menolakan peluru
Kaki kiri di depan lurus, kaki kanan di belakang dengan lutut dibengkokan, berat badan pada kaki kanan, dan badan menyampingi arah tolakan lemas (bagi orang yang tidak kidal)
c.       Cara menolakan peluru
Peluru dari bahu didorong dengan tangan kanan ke atas kedepan sekuat-kuatnya, hingga tangan lurus. Gerakan dimulai dari persendian bahu dan peluru lepas pada saat tangan lurus dengan jari-jari tangan mendorong belakang peluru. Peluru ditolakan dengan kekuatan tangan,dibantu dengan kekuatan seluruh anggota badan dengan menolak kaki kanan dan melonjakkan badan ke atas ke depan.
d.      Sikap akhir setelah menolakan peluru
Sikap akhir setelah menolakan peluru sering juga dikatakan dengan gerak lanjutan (follow thrue) yaitu kaki kanan mendarat kaki kiri diangkat lemas ke belakang badan condong ke depan, tangan kiri ke bawah belakang dan tangan kanan dengan sikut dibengkokan berada depan dekat ke perut lemas untuk menjaga keseimbangan agar tidak jauh ke depan. Pandangan ke arah jalannya peluru dan ke tempat peluru jatuh. 
e.       Cara mengambil awalan
Dalam perlombaan tolak peluru dilaksanakan dalam lapangan yang berbentuk lingkaran dengan ukuran sebagai berikut : garis tengah lingkaran = 2, 135 m, sudut lemparan = 40 derajat, balok tolakan tebalnya = 10 cm dan panjangnya = 1, 22 m, dan batas tengah lapangan ke kiri dan kekanan masing-masing = 0, 75 m yaitu batas ke luar setelah menolak. 

A.5 Perlombaan Gabungan
Ada beberapa macam perlombaan gabungan yaitu antara lain :
a.       Pancalomba
Pancalomba terdiri atas 5 perlombaan (event) yang harus dilombakan dalam satu hari, dengan urutan sebagai berikut : lompat jauh, lempar lembing, lari 200m, lempar cakram, dan lari 1500m.
b.      Dasalomba
Dasalomba terdiri atas 10 perlombaan (event) yang harus diselesaikan dalam perlombaan selama dua hari berturut-turut, dengan ukuran sebagai berikut :
Hari pertama    : lari 100m, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 400m.
Hari ke dua      : lari 110m gawang, lempar cakram, lompat tinggi galah, lempar lembing, dan lari 1500m.
c.       Saptalomba atau heptathlon
Sapta lomba terdiri dari 7 perlombaan (event) yang dilombakan dalam dua hari secara berturut-turut, dengan urutan sebagai berikut :
Hari pertama : lari 100m gawang, lompat tinggi, tolak peluru, dan lari 200m
Hari kedua       : lompat jauh, lempar lembing, dan lari 800m.
d.      Trilomba
Trilomba adalah perlombaan gabungan yang diperuntukan bagi murid-murid Sekolah Dasar. Trilomba terdiri atas 3 perlombaan (event) yang harus dilaksanakan dalam satu hari, dengan urutan sebagai berikut : lari cepat 60m untuk puteri dan 80m untuk putra, tolak peluru, dan lompat jauh.


0 Komentar untuk "Contoh Makalah Nomor Lari dalam Cabang Olah Raga Atletik"

Back To Top