katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Makalah Matematika Tentang Pengukuran

BAB I 

PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang masalah
Keterlibatan aktif anak dengan alat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang penting dalam membantu anak memahami konsep pengukuran dan alat pengukuran. Kegiatan membutuhkan intraksi antara anak dengan lingkungannya. penyelidikan tentang pengukuran menunjukan bahwa pengukuran memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan penerapan praktis matematika.
Pada tingkat Sekolah Dasar, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pengukuran benda di lingkungan sekitar anak. Kegiatan ini dapat dimulai sejak anak duduk di Taman Kanak-kanak dan kelas –kelas rendah  di SD, misalnya anak membandingkan panjang, kapasitas dan berat dari benda yang telah mereka kenal.

1.2     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin penulis bahas dalam makalah ini   adalah :
a.       Pengertian pengukuran
b.      Jenis proses pengukuran
c.       Pengukuran adalah taksiran
d.      Sistem pengukuran
e.       Pengukuran dengan satuan ukuran tidak standar
f.       Pengukuran dengan menggunakan satuan ukuran standar

1.3     Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul “pengukuran” adalah sebagai berikut :
a.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Matematika II”
b.       Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “pengukuran” baik pembaca maupun penulis.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1     Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panang, kapasitas volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu (Kennedi dan Tipps, 1994).
Setiap unit yang digunakan untuk mengukur memiliki sifat yang sama sebagaimana benda yang akan diukur misalnya tongkat meteran memiliki sifat panjang dan digunakan untuk mengukur panjang,  tinggi dan jarak.
Panjang gedung perpustakaan diukur dengan menggunakan satuan meter, tetapi satuan ini tidak sesuai jika digunakan untuk mengukur kaki ayam. Oleh karena itu diperlukan satuan ukuran panjang yang lain demikian juga dalam mengukur kita memerlukan bilangan pecahan, yaitu bilangan pecahan biasa atau pecahan desimal

2.2     Jenis Proses Pengukuran
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Proses menentukan ukuran panjang dan kapasitas adalah langsung. Yaitu dengan cara menerapkan unit (satuan) secara langusung pada benda yang sedang diukur. Misalnya kita ingin menghitung kuantitas buah tomat yang dibuat dari 50 buah tomat. Kita dapat menggunakan satuan ukur cangkir, yaitu dengan mengisikan dan mengosongkan cangkir dan menghitung cangkir yang berisi penuh sampai semua sari buah tomat dituangkan.
Berat (massa), suhu dan waktu tidak dapat diukur secara langsung, memerlukan pengukuran yang secara tidak langsung menerjemahkan sifat yang dapat diukur kedalam bilangan suatu termometer memiliki sejumah skala, misalnya derajat celcius dan derajat fahrenheit. Termometer tersebut berisi cairan yang bisa naik atau turun. Naik apabila suhu udara menjadi lebih panas dan turun apabila suhu menjadi lebih dingin. Suhu pada suatu waktu ditentukan secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang tercantum di skala yang terdapat disepanjang termometer tersebut.

2.3     Pengukuran adalah taksiran
Jika seorang anak menghitung banyaknya kelereng yang mempunyai, sejumlah hitungannya adalah tepat. Tetapi jika anda tinggi tiang bendera dengan menggunakan satuan meter maka hasil pengukuran anda adalah taksiran. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa setiap kali kita mengukur dengan menggunakan satuan (unit) pengukuran, misalnya sentimeter, maka ada kesalahan sekitar satu satuan pengukuran yang lebih kecil, dalam hal ini adalah milimeter.
Dalam hubungannya dengan pemahaman siswa bahwa tidak ada bilangan pecahan terkecil, siswa dapat menggunakan garis bilangan, selama pembelajaran yang menggunakan pengukuran, siswa dapat menggunakan pemahaman tersebut untuk menyimpulkan bahwa apapun satuan pengukuran yang menggunakan pengukuran, siswa dapat menggunakan pemahaman yang lebih kecil supaya hasil pengukurannya lebih tepat, ketika anda menggunakan satuan ukuran meter untuk mengukur tinggi tiang bendera, menghasilkan 4 meter, mungkin menghasilkan 391 senti meter apabila kita menggunakan satuan sentimeter. Dalam hal ini sentimeter menghasilkan lebih tepat.

2.4     Sistem Pengukuran
Pendapat dua sistem pegukuran, yaitu sistem inggris dan sistem metrik.
Sistem inggris dikembangkan di Eropa. Satuan-satuan pengukuran dikembangkan dari benda- benda disekitar kita. Misalnya ukuran satu yard adalah jarak antara hidung dan ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu inchi adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya.


Ukuran panjang sistem inggris

12 inchi              = 1 kaki
3 kaki                 = 1 yard
36 inchi              = 1 yard
5.280                                    = 1 mil
1.760                                    = 1 mil

Ukuran Kapasitas Sistem Inggris

2 tablespoons (+ bsp) = 1 fluid ounce (f1.02)
8 fluid ounces (fl.02) = 1 cup/ cangkir (c)
2 cups/ cangkir = 1 pint (pt)
2 pint (pt) = quart (qt)
4 quart (qt) = 1 gallon (gal)

Ukuran Berat Sistem Inggris

16 ounces (02) = 1 pound / ron (1b)
2000 pound (1b) = 1 ton (T)
Pada tahun 1990, Dewan Nasioanal Perancis mendirikan Akademik Ilmu Pengetahuan Perancis untuk merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar. Sekarang ukuran satu meter didefinisikan sebagai 1.659.763,73 panjang gelombang garis oranye atom krypton 89.
Satuan-satuan dasar untuk kapasitas, berat, dan luas dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan panjang tersebut, seliter adalah satuan dasar untuk kapasitas merupakan sisi suatu kubus yang sisinya satu desimeter, yaitu desimeter kubik (dm3). Sekilogram adalah satuan dasar untuk berat merupakan satu desimeter kubik air pada 4 derajat celcius. Are adalah satuan dasar untuk luas merupakan ukuran seratus meter persegi (100 m2). Hektar (ha) adalah 100 are. Volum diukur dengan menggunakan sintimeter kubik (cm3) dan meter kubik (m3)

Karakteristik Sistem Metrik

Salah satu karakteristik dari sistem metrik adalah bahwa ukuran kapasitas berar, dan luas didasarkan meter, keistimewaan lainnya adalah bahwa istem metrik menggunakan sistem desimal. Untuk setiap jenis ukuran hubungan satuan ukuran dengan satuan ukuran yang lebih kecil dilakukan dengan membagi sepuluh atau sebaliknya, yaitu hubungan satuan ukuran dengan satuan ukuran yang lebih besar dilakukan dengan mengalihkan sepuluh. Misalnya seperti conto berikut :

Ukuran Panjang Sistem Metrik

10 milimeter       = 1 sentimeter
10 sentimeter     = 1 desimeter
10 desimeter      = 1 meter
10 meter             = 1 dekameter
10 dekameter     = 1 hektometer
10 hektometer = 1 kilometer

Ukuran Kapasitas Sistem Metrik

1000 milimeter               = 1 liter

Ukuran Berat Sistem Metrik

1000 miligram                = 1 gram
1000 gram                      = 1 kilogram
1000 kilogram                = 1 ton metrik

Keuntungan Sistem Metrik

Keuntungan sistem metrik jika dibandingkan dengan sistem inggris antara lain sebagai berikut
§  Menggunakan sistem bilangan basis 10
§  Sederhana dan mudah digunakan
§  Hanya sedikit satuan yang sering digunakan, yaitu meter, gram dan liter, sehingga mudah diingat orang
§  Sistem metrik telah digunakan secara lusa dibanyak negara, walaupun negara Amerika serikat tidak menggunakan sistem ini.

2.5     Pengukuran Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar
Benda-benda yang dapat digunakan untuk memperkenalkan satuan-satuan tidak standar, misalnya pensil sebgai satuan ukuran panjang, potongan-potongan daerah persegi pada kertas berpetak sebagai satuan ukuran luas, dan sebagainya.

2.6     Pengukuran Dengan Menggunakan Satuan Ukuran Standar
Negara Indonesia menerapkan sistem metrik Inggris, melalui kegiatan pengukuran secara praktis dengan menggunakan alat pengukuran, anak akan memahami bahwa satu meter itu lebih panjang satu yard, satu kilogram lebih berat sedikit dari dua pon, dan sebagainya. Hal yang sangat bermanfaat adalah meminta anak untuk mengerjakan latihan berkenaan dengan pengubahan satuan-satuan metrik ke satuan-satuan Inggris atau sebaliknya.

BAB II

 PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang, kapasitas,volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Sistem pengukuran ada 2 yaitu sistem inggris dan sistem metrik. Pengukuran bisa menggunakan satuan ukuran  standar dan tidak standar.

3.2     Saran
Guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pengukuran dan mengembangkan kemampuan dalam menggunakan alat untuk mengukur benda dilingkungan sekitar anak.




KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika II, menambah wawasan, ilmu tuga pengetahuan dan mengetahui tentang pengukuran. Dalam makalah ini penulis berikan judul “PENGUKURAN”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih sebenar-benarnya kepada :
1.       Yth. Bapak Dr. H. Nurzaman, MA selaku Direktur UPI Kampus Tasikmalaya
2.       Yth. Bapak, Drs. Yusuf Suryana selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Matematika II
3.       Yth, Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberi dorongan dalam penulisan makalah ini baik material maupun spiritual.
4.       Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga laoran ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.



Tasikmalaya,   November 2014


Penyusun



DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah ................................................................  1
1.2   Rumusan Masalah .........................................................................  1 
1.3   Tujuan Makalah .............................................................................  1

BAB II ISI MAKALAH

2.1     Pengertian Pengukuran................................................................. 2
2.2     Jenis Proses Pengukuran............................................................... 2
2.3     Pengukuran Adalah Taksiran........................................................ 3
2.4     Sistem Pengukuran........................................................................ 3
2.5     Pengukuran Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar..................... 6
2.6     Pengukuran Dengan Menggunakan Satuan
 Ukuran Standar............................................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1     Kesimpulan................................................................................... 7
3.2     Saran............................................................................................. 7







MAKALAH
 PENGUKURAN

 

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
“Pendidikan Matematika II”

Dosen : Drs. Yusuf  Suryana


 




 logo







Disusun Oleh :
1. Euis Sri Mulyani     051267

2 - H



D2 PGSD

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA


2014
0 Komentar untuk "Makalah Matematika Tentang Pengukuran"

Back To Top