katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Observasi Bimbingan dan Konseling

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Identitas Siswa
1.      Nama                         : Entis Sutisna
2.      TTL                            : Tasikmalaya, 10 Oktober 2004
3.      Jenis Kelamin            : Laki-laki
4.      Alamat                       : Jalan Cikalang Tengah, Tasikmalaya
5.      Status keluarga          : Anak kandung
6.      Anak ke                     : 6 dari 9 bersaudara
7.      Bahasa                       : Sunda
8.      Agama                       : Islam
B.     Identitas Orang Tua
1.      Ayah
a.    Nama                    : Encas Casrian
b.    Usia                      : 47 Tahun
c.    Alamat                 : Jalan Cikalang Tengah, Tasikmalaya
d.   Pendidikan           : SD
e.    Pekerjaan              : Buruh
f.     Bahasa                  : Sunda
g.    Agama                  : Islam
2.      Ibu
a.    Nama                    : Maesaroh
b.    Usia                      : 42 Tahun
c.    Alamat                 : Jalan Cikalang Tengah, Tasikmalaya
d.   Pendidikan           : SD
e.    Pekerjaan              : Ibu Rumah Tangga
f.     Bahasa                  : Sunda
g.    Agama                  : Islam

BAB II
ISI
A.    Identifikasi Masalah
Observer mengamati perilaku salah seorang siswa kelas 4 SDN Cikalang 1 Kota Tasikmalaya pada tanggal 2 April – 3 Mei 2014. Pengamatan dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu. Pengamatan tidak hanya dilakukan pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, tetapi juga pada saat beraktifitas di luar jam pelajaran.
Pada tahap awal, observer mengidentifikasi masalah terhadap siswa yang bernama Entis Sutisna. Pengidentifikasian dilakukan dengan cara mengamati perilaku siswa tersebut selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dan selama beraktifitas di luar jam pelajaran. Selain itu, pengidentifikasian juga dilakukan dengan cara mewawancarai guru wali kelas dan melihat data pribadi siswa. 
Hasil identifikasi, Entis merupakan siswa yang hiperaktif dan tidak disiplin. Hal ini ditandai dengan beberapa perilaku yang ditunjukan saat dilakukan pengamatan, diantaranya: makan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, mencontek saat mengerjakan soal, memukul-mukul meja saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran, mengganggu teman yang sedang bermain, mengucapkan kata-kata kasar, dan sebagainya.
B.     Analisis Data
Berdasarkan hasil identifikasi perilaku dan data pribadi siswa, Entis merupakan siswa yang hiperaktif dan tidak disiplin. Hal ini disebkan karena kurangnya perhatian dan bimbingan yang didapatkan baik secara moral maupun material. Entis melakukan perilaku-perilaku tersebut untuk mencari perhatian dan bimbingan yang dia butuhkan.
Perilaku mencontek saat mengerjakan soal, makan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran, menunjukkan bahwa Entis merupakan siswa yang tidak disiplin. Hal ini karena Entis kurang mendapatkan bimbingan dan pengertian dari orang-orang di sekelilingnya terutama orang tuanya tentang kedisiplinan.
Perilaku mengganggu temannya yang sedang bermain, memukul-mukul meja saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, mengucapkan kata-kata kasar, menunjukkan bahwa Entis merupakan siswa yang hiperaktif negatif. Hal ini karena Entis kurang mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekelilingnya terutama dari orang tuanya.
C.    Pemecahan Masalah
Perhatian dan bimbingan merupakan hal yang sangat diperlukan siswa terutama siswa SD. Hal ini untuk membantu siswa dalam mencapai kesuksesan belajar baik dalam segi akademik maupun sosial. Begitu pula dengan Entis. Dia memerlukan perhatian dan bimbingan yang lebih untuk mencapai keberhasilan belajarnya.
Setelah melakukan pendekatan, observer memberikan pengertian dan pemahaman secara individual mengenai kedisiplinan dan sikap yang baik terutama cara menghargai orang lain. Hal ini bertujuan agar Entis mampu berdisiplin dan menghargai orang lain terutama dalam kegiatan belajar mengajar.
Setelah melakukan pendekatan dan memberikan pengertian juga pemahaman, observer melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap Entis dalam melaksanakan kedisiplinan dan memperbaiki sikap khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.  Dengan demikian, secara tidak langsung observer memberikan perhatian sesuai apa yang dibutuhkan Entis.
D.    Hasil dan Evaluasi
Setelah melakukan bantuan selama 5 minggu, mulai dari pengidentifikasian masalah, pendekatan, pemberian pemahaman dan pengertian, pemberian bimbingan dan pengawasan, observer melihat beberapa perubahan positif pada sikap Entis, meskipun tidak signifikan. Dia menunjukkan sedikit sikap disiplin dalam belajar, seperti mengerjakan tugas sendiri, tidak makan saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu, dia juga tidak mengganggu temannya, meskipun masih terbiasa mengucapkan kata-kata kasar saat berinteraksi dengan orang lain.
Untuk menghasilkan perubahan positif yang lebih besar, dibutuhkan bimbingan dan perhatian secara kontinu. Selain itu, perlu dilakukan pendekatan terhadap orang tua agar bisa membimbingnya. Observer tidak sempat melaksanakan pendekatan terhadap orang tua Entis, karena waktu dan kesempatan yang terbatas. Oleh karena itu, observer menitipkan Entis kepada guru wali kelas untuk memberikan bimbingan, perhatian dan pengawasan lebih lanjut, sebagai tindak lanjut dari bantuan yang telah dilaksanakan observer.





BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Perhatian, bimbingan dan pengawasan merupakan hal yang diperlukan siswa, terutama siswa SD. Hal tersebut harus dilakukan secara kontinu. Sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan belajar baik dalam bidang akademik maupun sosial.
B.     Saran
Sebagai guru wali kelas, seharusnya dapat memahami kebutuhan-kebutuhan siswa, sehingga dapat melaksanakan bantuan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa. Guru juga harus melakukan pendekatan terhadap orang tua siswa, sehingga proses bimbingan konseling dapat berjalan dengan baik, tidak hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja.


Tag : MAKALAH BK
0 Komentar untuk "Contoh Observasi Bimbingan dan Konseling"

Back To Top